Saturday, December 20, 2008

24 : REDEMPTION

Salah satu serial televisi yang dapat mencapai season 7 atau lebih, belum banyak. Dan salah satunya adalah serial 24 yang dimotori oleh Kiefer Sutherland. Banyak faktor yang mempengaruhi sebuah serial bisa bertahan selama itu. Contohnya : rangkaian cerita yang memikat atau ciri khas yang tidak dimiliki oleh serial lain. 24 patut diakui mempunyai suatu ciri khas yang sesuai dengan judulnya 24 hours. Semua kejadian terjadi dalam satu hari atau tepatnya 24 jam. Ditambah jalinan cerita yang ‘diusahakan’ tegang setiap saat dan kejutan-kejutan yang tidak disangka.

Kini setelah season 6 nya berakhir dan menuju Season 7, muncullah film 24: Redemption. Memang dibuat untuk televisi sebagai jembatan penghubung kedua musim tersebut. Diceritakan bahwa Jack Bauer (Kiefer Sutherland) sedang bersembunyi di Sangala, Afrika. Di sebuah sekolah Amerika yang dikelola oleh temannya, Carl Benton (Robert Carlyle). Tapi Jack tetap dikejar oleh Frank Trammell (Gil Bellows) karena Jack diberi surat untuk mempertanggungjawabkan perbuatan-perbuatannya yang dulu waktu di CTU.

Sementara itu di Sangala, Jendral Zuma (Tony Todd) sedang melakukan pemberontakan dan mendapat bantuan senjata dari seseorang misterius di Amerika yang diperankan oleh Jon Voight. Di tengah usaha pemberontakan Zuma, bawahannya Kolonel Dubaku (Hakeem Kae-Kazim) selalu mencari anak-anak Afrika untuk dilatih dan dijadikan tentara.

Ketika giliran sekolah yang dikelola Benton menjadi sasaran perekrutan. Dengan segala upaya Jack dan Denton berusaha untuk menyelamatkan anak-anak dan membawa mereka ke US embassy.

Teringat dulu Animatrix diciptakan oleh Wachowski bersaudara untuk menjembatani antara The Matrix dan The Matrix Reloaded. Ada 2 judul yang ternyata merupakan pendahuluan dari Reloaded. Karena cerita di dua film itu menerangkan apa yang terjadi di Reloaded. Mengikuti tradisi ini, 24 pun menggunakan sebuah film penghubung antara kedua seasonnya. Hal ini dilakukan untuk memberi penjelasan atau tambahan informasi kepada penonton tentang apa yang akan terjadi di season 7. Karena jika kita melihat trademark serial ini yang selalu terjadi dalam 24 jam maka sangat sulit jika ingin memasukan plot-plot yang terjadi di film ini kedalam serialnya.

Walaupun berupa film televisi tapi film ini mempunyai aspek-aspek yang cukup untuk membuat penonton mengikuti jalan cerita yang lebih universal , tidak berbeda jauh dengan film-film bioskop sejenis. Banyak aktor-aktor terkenal yang menjadi bagian dari film ini, seperti Jon Voight, Cherry Jones, Bob Gunton. Tapi yang paling menonjol adalah Robert Carlyle yang berperan sebagai mantan agen seperti Jack yang ingin menembus kesalahannya masa lalu. Dan satu lagi walaupun tampil sebentar adalah Gil Bellows yang tampil mengesankan sebagai pegawai kedutaan yang bersikeras agar Jack kembali ke Amerika.

Jika anda berencana menonton serial 24 season 7, anda harus menonton film ini dulu sehingga anda akan lebih mengerti plot yang akan hadir di season 7-nya. Tapi bagi yang bukan penggemar, film ini cukup menarik diikuti. Dan harus kita akui Jack Bauer sudah melekat dengan Kiefer Sutherland dan sangat sulit bagi dia untuk melepaskan image ini.

Thursday, December 18, 2008

CLEANER

Seorang pembersih TKP pembunuhan, Tom Cutler (Samuel L. Jackson) adalah seorang mantan polisi. Setelah istrinya meninggal karena dibunuh oleh orang yang merampok rumahnya. Tom pensiun dan kini tinggal berdua dengan anak perempuannya Rose Cutler (Keke Palmer). Tapi kejadian ganjil menimpanya ketika dia habis membersihkan crime scene di suatu rumah. Dan hal ini membawa dia ke suatu misteri hilangnya seorang pria, suami dari Ann Norcut (Eva Mendez). Hal ini diperumit oleh mantan partnernya dan sekaligus teman dekatnya, Eddie Lorenzo (Ed Harris). Karena Eddie meminta Tom untuk melupakan kejadian itu dan melanjutkan hidupnya. Bagaimana cara Tom menyelesaikan masalahnya? Sementara masa lalunya yang sedikit kelam membayanginya kembali.

COMMENT
Yang menarik perhatian adalah sang sutradara Renny Harlin yang dulu sukses menggarap film aksi Die Hard 2 dan Cliffhanger lalu film ikan hiu pemangsa, Deep Blue Sea. Kini menggarap thriller yang dibintangi oleh aktor watak Samuel L. Jackson dan Ed Harris. Sebelumnya Jackson pernah bekerja sama dengan Harlin dalam film Deep Blue Sea juga The Long Kiss Goodnight.

Tidak banyak yang bisa diharapkan dari film ini. Walaupun sebenarnya ide pekerjaan yang dilakukan oleh Jackson tergolong cukup unik. Jadi ingat filmnya Ewan McGregor yang berjudul Night Watch dimana dia memerankan karakter yang jarang difilmkan juga. Tapi ya semuanya serba tanggung. Dari segi misterinya hanya menyenangkan sampai pertengahan film. Dan ending terakhirnya pun tidak begitu menyentak. Permainan Jackson dan Harris pun tidak bisa berkembang mengingat kapasitas dari skenario yang tidak menunjang. Dan sangat sayang untuk Harlin yang kini namanya makin tenggelam meskipun sebenarnya film-filmnya tidak jelek. Yang cukup menarik adalah penampilan Keke Palmer sebagai anak Jackson yang sepintas wajahnya mirip aktris senior Angela Basset. Setelah bermain mengesankan dalam film Akeelah and The Bee bersama Laurence Fishburn, Keke berhasil menampilkan akting di atas standar dalam film ini.

Akhir kata, saya tidak terlalu merekomendasikan film ini. Tapi jika anda memang suka dengan film thriller yang tidak terlalu rumit, silakan menonton film produksi tahun 2007 ini. Please Renny, wake up and do better next time. Kita tunggu film Harlin berikutnya yang berjudul 12 rounds dengan bintang John Cena.

Monday, December 15, 2008

EAGLE EYE

Jerry Shaw (Shia Labeouf) yang bekerja sebagai karyawan di sebuah tempat fotokopi, baru saja kehilangan saudara kembarnya dalam sebuah kecelakaan mobil. Dalam dukanya, tiba-tiba dia dikirimi paket-paket yang berisi persenjataan untuk seorang teroris. Kontan saja, Jerry langsung dibekuk oleh FBI dan diinterogasi oleh Tom Morgan (Billy Bob Thorton).



Di tempat lain, Rachel (Michelle Monaghan) yang sudah cerai dengan suaminya , mengantarkan anaknya ke stasiun. Dimana anaknya akan pergi konser dengan teman-teman sekolahnya.


Tiba-tiba keduanya mendapat telepon dari seorang wanita yang menyuruh mereka melakukan sesuatu, jika tidak, akan ada konsekuensinya. Terpaksa mereka menuruti perkataan wanita itu dimana seakan-akan wanita itu mengetahui segala hal dan bisa melakukan segala hal juga. Terjadilah kejar-kejaran antara Jerry dan Rachel dengan agen-agen FBI. Lalu ternyata Secretary of Defense, George Callister (Michael Chicklis) terlibat dan ada juga seorang agen dari Air Force, Zoe Peres (Rosario Dawson) yang merasa ada yang tidak beres dengan semua ini. Apakah yang sebenarnya terjadi? Siapakah wanita penelepon misterius tersebut?

COMMENT
Seru. Itulah kesan yang saya dapat pertama kali sesudah menonton film ini. Tidak disangka Shia Labeouf bisa bermain apik di film yang isinya hampir semuanya adegan kejar-kejaran ini. Dan menurut saya performanya disini lebih baik dibandingkan di Transformers. Tapi ternyata film ini tidak hanya soal berlari saja, tapi film ini mempunyai ‘rahasia’ di akhir filmnya. Dan salut buat D.J. Caruso, sang sutradara juga sudah berhasil membuat film aksi yang patut diakui bahwa adegan aksinya cukup menegangkan. Dan kita hampir tidak dibuat beristirahat untuk menurunkan adrenalin kita.

Shia harus diakui bahwa dia termasuk salah satu bintang muda berbakat saat ini dan mulai bermain dalam film-film besar. Michelle Mognahan bermain lebih dominan disini dibandingkan di MI 3. Billy Bob Thorton tampil gagah di awal tapi agak sedikit kelelahan di akhir film. Michael Chicklis tidak terlalu sesuai sebagai Secretary of Defense, kurang meyakinkan. Dan terakhir Rosario Dawson bermain tidak menonjol disini.

Walaupun film ini termasuk film yang diatas rata-rata tapi ada satu kekurangan film ini yaitu endingnya yang menurut saya agak dipaksakan. Tidak harus berakhir seperti itu. Berakhirlah seperti apa adanya.

Well, Menonton film ini cukup menegangkan tapi juga menakutkan seandainya apa yang terjadi di film ini benar-benar sudah ada tehnologinya. Memang apapun yang terjadi di film ini hanyalah fiksi belaka tetapi D.J Caruso berhasil meramunya menjadi film aksi yang seru dan penasaran untuk diikuti . Untuk itu saya kasih satu bintang buat DJ. Lalu satu bintang lagi untuk adegan favorit saya ketika Shia dan Michelle bersama melarikan diri dalam sebuah mobil sedan hitam dan dikejar-kejar oleh banyak pihak sementara sang wanita misterius terus memberitahukan apa yang harus mereka lakukan. Dan adegan dimana sebuah pesawat mini menembaki Shia dan Tom. Bintang yang terakhir saya kasih buat Shia, bravo…saya yakin dia adalah salah satu bintang masa depan yang akan terus bermain dalam film-film besar. Sebenarnya saya ingin memberi bintang satu lagi seandainya saja endingnya berkata lain. Tapi sayang hal itu tidak terjadi. So 3/5 stars. Nice work DJ and Shia.

Saturday, December 13, 2008

QUANTUM OF SOLACE

Kelanjutan dari Casino Royale, Bond (Daniel Craig) menculik Mr. White (Jesper Christensen) namun terjadi kejar-kejaran di jalan raya. Mr. White berhasil dibawa kehadapan M (Judi Dench). Tapi karena terjadi penyusupan di MI6, Mr. White berhasil dibunuh. Ternyata ada organisasi rahasia besar yang bernama Quantum yang terlibat semua ini.



Menyamar menjadi seorang penghubung, membuat Bond bertemu dengan Camille (Olga Kurylenko) yang dekat dengan Dominic Greene (Mathieu Amalric), seorang anggota Quantum yang berpura-pura menjadi direktur organisasi lingkungan. Dengan bantuan Mathis (Giancarlo Giannini), Ms. Fields (Gemma Arterton) dan Felix (Jeffrey Wright), apakah Bond berhasil menjatuhkan Quantum? Dan siapakah sebenarnya Camille?

COMMENT

Film ini sekuel langsung dari film Bond sebelumnya, Casino Royale yang menurut saya adalah film terbaiknya Bond. Masih melanjutkan kisah Bond yang kekasihnya Vesper (Eva Green) tewas di film pertama. Di film ini banyak disisipkan dukanya Bond atas peristiwa itu. Lewat adegan-adegan sekilas bagaimana Bond begitu berduka atas meninggalnya Vesper. Mungkin karena sang sutradara Marc Forster terkenal dengan film-film dramanya seperti Monster’s Ball dan Finding Neverland bukan film aksi.

Hanya sayang, banyak adegan aksi di awal film dibuat dengan gaya shaky camera. Sangat mengganggu sekali. Sehingga tidak terlihat jelas bagaimana setiap adegan terjadi. Sangat sayang sekali. Ditambah durasi film yang singkat, membuat film ini harus dipaksakan dengan mengefisienkan semua aspek yang ada, aksinya, dramanya, thrillernya. Sehingga para penonton harus mengikuti irama film yang cepat. Atau mungkin film ini merupakan sekedar jembatan untuk film berikutnya.

Dibandingkan dengan Casino Royale, tidak ada adegan aksi yang memorable banget. Bahkan tidak ada adegan aksi yang benar-benar mendebarkan di film ini. Craig tetap sesuai untuk peran Bond yang brutal. Dench seperti biasa bermain apik sebagai M. Sedangkan Olga mau dibilang pemanis, ga ok, Mau dibilang tough juga, ga ok. Sedangkan villainnya, Mathieu agak terlihat kedodoran di akhir film. Ya mungkin ini semua disebabkan karena durasi film yang singkat sehingga Forster tidak leluasa untuk mengembangkan film ini. Seperti kasus Goldeneye yang spektakuler tapi agak sedikit lemah di Tomorrow Never Dies. Begitupun Casino Royale yang sensasional tapi agak berkurang kualitasnya di Quantum of Solace.

Well, saya hanya kasih satu bintang untuk beberapa adegan emosional yang disisipkan Forster di film ini. I like it when Bond feels sad about Vesper. Showing that Bond adalah seorang manusia juga. Sebenarnya saya ingin memberi satu bintang lagi untuk adegan aksinya yang cukup ‘merusak’ hanya sayang semua tidak bisa dinikmati karena scene bergerak cepat dari satu adegan ke adegan lain. Sayang sebenarnya. 1/5 stars for this movie. Hope the next Bond will be better.

THE DARK KNIGHT


Di akhir Batman Begins, Gordon (Gary Oldman) memperlihatkan kartu Joker kepada Batman (Christian Bale). Maka di film ini, Jokerlah yang menjadi musuh baru Batman.


Diceritakan bahwa Harvey Dent (Aaron Eckhart) dan partnernya Rachel Dawes (Maggie Gyllenhaal) berusaha mendakwa seorang mafia yang bernama Salvatore Maroni (Eric Roberts). Namun karena kurangnya bukti membuat Maroni bebas.




Lalu Bruce Wayne pun sedang mengalami dilema dengan banyaknya Batman palsu yang mencoba memberantas kejahatan dengan main hakim sendiri. Ketika dengan kerja sama Batman, Harvey dan Gordon dalam menangkap hampir semua anggota criminal. Kelompok penjahat yang merasa terancam dengan keadaan ini dengan terpaksa memakai jasa Joker (Heath Ledger) untuk membantu mereka melenyapkan Batman dan kawan-kawannya.


Dengan caranya yang sadis tapi brilian, Joker berhasil memporak-porandakan semua pihak yang ingin memberantas kejahatan di Gotham. Bagaimana cara Bruce Wayne melawan The Joker sementara satu-persatu kawan-kawannya tumbang?

COMMENT
Saya tercengang ketika menonton Batman Begins. Begitu hebatnya Christopher Nolan membuat sosok Batman yang begitu manusiawi dan begitu realistis. Membuat saya menobatkan Batman Begins menjadi film superhero terbaik (dengan berat hati sebenarnya karena saya ngefans dengan Superman). Dan makanya ketika tersiar kabar bahwa yang menjadi Joker adalah Heath Ledger tanpa ragu pun saya sudah memuji pilihan Nolan karena saya yakin Nolan bisa membuat Ledger menjadi sosok Joker yang lebih real dari sebelumnya. Hanya sayang ketika melihat bahwa Katie Holmes digantikan oleh Maggie Gyllenhaal. Apakah tidak ada yang lebih baik?

Well, tidak sia-sia memang, Nolan berhasil membuat The Dark Knight menjadi film superhero terlaris mengalahkan yang lainnya. Dengan modal US$ 185 juta, di Amrik saja sudah meraup US$ 530 juta ditambah US$ 465 juta di seluruh dunia. Sebuah hasil yang menggembirakan bagi Warner Bros.

Hal pertama yang membuat film ini menarik adalah penampilan almarhum Heath Ledger sebagai Joker yang sangat berbeda sekali. Tampil lusuh, sedikit bungkuk, sering mengeluarkan lidah, cara bicaranya ditambah rias wajahnya yang tambah membuat bulu kuduk merinding. Bravo buat Ledger, mudah-mudahan almarhum bisa mendapat piala Golden Globe atau Oscar. Satu bintang untuk Ledger.
Penampilan Michael Caine sebagai Alfred lebih sedikit disini (sayang padahal banyak komentar-komentar lucu yang dilemparkan oleh Caine dalam Batman Begins). Kebalikannya sekarang Gary Oldman yang mendapat porsi lebih banyak.Morgan Freeman tampil biasa seperti dalam film-film lainnya. Aaron Eckhart malah lebih menarik sebelum dia jadi Two Face. Maggie Gyllenhaal bermain standar. Sekilas ada penampilan bintang Hongkong, Edison Chen. Dan Christian Bale tetap cool sebagai Bruce Wayne/Batman hanya terasa sedikit dikalahkan oleh penampilan Joker.

Hal kedua adalah plot ceritanya yang ‘berat’ namun menarik untuk diikuti. Mungkin tidak semua orang bisa menikmati film sepanjang 2,5 jam ini. Bahkan film ini di bagian awal pun terlihat biasa-biasa saja. Setelah hampir berjalan 50 menit, baru film mengeluarkan semua isinya yang kompleks, dari dilema Bruce Wayne, Harvey Dent dan segala tindak-tanduk Joker yang tidak bisa ditebak. Dan bahkan banyak twisted yang tidak bisa ditebak oleh penonton. Dan disini bisa dilihat bahwa TDK bukan sekedar film superhero yang hanya mengumbar adegan aksi seru tetapi juga mengetengahkan karakteristik dari para tokoh-tokohnya. Bagaimana pertentangan batin sang superhero. Dan bagaimana pengorbanan dari seorang pahlawan sesungguhnya. Bahkan ada sebuah adegan yang mempertanyakan apakah seorang manusia berhak mengadili manusia lain. Satu bintang lagi untuk plot cerita yang kompleks tapi mengena.

Salah satu yang saya suka dari Batman versi Nolan adalah peralatannya yang bisa dibilang masuk logika, tidak berlebihan. Dan yang paling saya suka dan tidak disangka-sangka adalah Batpod yang keluar dari Batmobile. Wow ide yang sangat brilian. Terus saya suka iringan musiknya yang seperti alarm gawat darurat dalam beberapa adegan menegangkan. Menambah suasana mencekam. Saya kasih satu bintang lagi untuk kedua poin diatas.

Tapi tetap saja masih ada kekurangan dari film ini. Seperti hubungan asmara antara Bruce, Harvey dan Rachel juga tidak terlalu diekspos padahal ini bisa menjadikan poin yang lebih lagi buat TDK. Dan ada beberapa adegan ‘bodoh’ yang membuat ‘gemas’ penonton. Misalnya ketika Harvey dan Joker berhadapan di rumah sakit. Kenapa Harvey tidak langsung… Dan perasaan waktu di Batman Begins, suara Batmannya tidak serendah di TDK deh.

Well, jika anda mengharapkan adegan aksi yang berlebihan, maka anda akan kecewa. Karena bisa dibilang ini adalah film drama dibalut dengan adegan aksi dalam porsi yang sama. (di IMBD pun dikategorikan Action Crime Drama Thriller) Dan juga bukan untuk konsumsi anak-anak. Saya juga menganggap TDK tidak lebih baik dari Batman Begins karena masing-masing punya kelebihan tersendiri. Dan saya memberi total 3 bintang dari 5 untuk film ini. Dan saya berharap film Superman berikutnya bisa selevel dengan kedua film Batman tersebut. Ayo Superman, jangan mau kalah, bro.

Thursday, December 4, 2008

THE CHRONICLES OF NARNIA : PRINCE CASPIAN

Film diawali dengan Prince Caspian (Ben Barnes) yang melarikan diri dari kerajaan karena ingin dibunuh pamannya, Miraz (Sergio Castellito). Lalu cerita beralih ke Pevensie bersaudara, Peter, Edmund, Susan, Lucy. Yang ceritanya sudah satu tahun berlalu sejak film yang pertama. Disebuah stasiun kereta tiba-tiba angin kencang berhembus lalu mereka tiba di sebuah pantai di Narnia. Kegembiraan mereka tidak lama karena melihat ternyata kerajaan mereka sudah menjadi reruntuhan.


Caspian ternyata dirawat oleh sisa-sisa rakyat Narnia yang bersembunyi di hutan. Lalu Caspian mengajak mereka untuk berperang melawan Telmarine. Ketika bergabung dengan Peter bersaudara, Peter dan Caspian agak sedikit berselisih tentang menyerang Kerajaan Telmarine. Akhirnya usul Peter yang diterima karena memang dia adalah salah satu Raja di Narnia. Namun ternyata penyerangan itu gagal dan banyak yang gugur.


Kemudian Miraz yang sudah mengerahkan tentaranya untuk membumi hanguskan Narnia segera menyerang. Namun karena ingin mengulur waktu, Peter menantang duel King Miraz. Sementara Lucy dan Susan mencari Aslan untuk meminta bantuan. Apakah mereka bertemu dengan Aslan? Bagaimana dengan pasukan Peter yang jauh lebih sedikit jumlahnya dari pasukan Telmarine?

COMMENT
Film pertama yang bertajuk The Lion, The Witch and The Wardrobe berhasil mengumpulkan US$ 745 di seluruh dunia dengan bujet US$ 180 juta. Namun dengan bujet yang lebih tinggi US$ 200 juta, film yang kedua ini hanya menghasilkan US$ 419 juta di seluruh dunia dan hanya US$ 141 juta di Amerika saja. Ada perbedaan yang cukup signifikan antara film yang pertama dengan film yang kedua. Mungkin ini terjadi karena persaingan yang ketat antara film-film musim panas kemaren. Ada Ironman, Indiana Jones : Kingdom of The Crystal Skull, The Dark Knight yang menghasilkan lebih dari US$ 300 juta. Atau mungkin karena film yang kedua ini terasa tidak seheboh yang pertama. Pada film yang pertama kita dibuat sedikit kaget (bagi yang belum membaca bukunya) dengan hewan yang bisa berbicara. Di film ini hal itu tidak menjadi sesuatu yang luar biasa. Dan adegan aksinya pun tidak bisa dibilang spektakuler kecuali adegan penyerangan ke Telmarine dimana para burung yang membawa para jagoan kita melayang diantara menara-menara istana. Sedangkan adegan peperangan di akhir juga tidak membawa suatu hal yang baru. Tidak bisa dibandingkan dengan adegan pengepungan di Two Tower yang cukup mendebarkan.

Andrew Adamson kelihatan agak sedikit tidak fokus dengan film ini. Adegan emosinya tidak kesampaian. Misalnya tokoh Peter yang diperankan William Moseley. Mau tegar kok ga terasa. Terus mau rapuh juga kok cuma sebentar. Sebenarnya dia memegang kunci penting selain Prince Caspian yang menjadi tokoh sentral karena disini diceritakan bahwa Kerajaan Narnia sudah musnah dan Peter sebagai salah satu raja mengemban beban untuk mengembalikan kerajaan dan melindungi rakyatnya. Juga Ben Barnes yang berperan sebagai Prince Caspian, lumayan ganteng sih tapi aktingnya kurang mantap bahkan tidak terlihat tangguh. Apalagi hubungan asmaranya dengan Susan yang diperankan oleh Anna Popplewell, tidak diperlihatkan secara detil oleh Andrew. Sebenarnya ini bisa menjadi sesuatu yang menarik di film ini. Dan sekali lagi, yang sangat mengecewakan adalah adegan perangnya yang mungkin ditunggu-tunggu namun begitu cepat berakhir dan biasa-biasa saja. Tidak terlihat kolosalnya. Dan satu lagi, kok si tikus disini mengingatkan saya dengan si kucing di Shrek.

Well, cukup kecewa dengan film kedua ini. Saya hanya menikmati keindahan alam pantainya di awal film dan adegan penyerangan Peter cs ke Telmarine yang dibantu oleh para burung. Saya kasi satu bintang buat itu. Kita tunggu saja film ketiganya yang berjudul The Voyage of the Dawn Trader. Namun Andrew hanya bertindak sebagai produser saja. Yang didapuk menjadi sutradara adalah Michael Apted yang pernah menggarap film James Bond yang berjudul The World is not Enough.

MAX PAYNE

Film diawali dengan Max Payne (Mark Wahlberg) yang tenggelam di air, entah mati atau hidup. Lalu film beralih ke kejadian sebelum itu. Diceritakan istri dan anak Max yang masih bayi terbunuh. Max yang terbakar dendam, mencari terus siapa pembunuhnya. Untuk mencari informasi, Max datang ke sebuah pesta yang diadakan oleh Trevor Duncan. Disini Max berkenalan dengan Natasha (Olga Kurylenko) dan saudara perempuannya, Mona Sax (Mila Kunis).

Keesokannya, Natasha ditemukan terbunuh dengan dompet Max berada didekatnya. Kontan saja Max dianggap sebagai tersangka dan Mona pun mengincar Max. Celakanya mantan partner Max, Alex Balder (Donal Logue) juga ditemukan tewas di rumah Max.

Teman ayah Max. BB (Beau Bridges) ikut prihatin akan kondisi Max. Lagipula BB ternyata bekerja di tempat yang sama dengan almarhum istri Max. Dengan bantuan Mona dan petunjuk yang diberikan oleh Jason Colvin (Chris O’Donnel), Max mendapat petunjuk tentang seseorang yang bernama Jack Lupino (Amaury Nolasco) yang mungkin menjadi dalang dari pembunuhan keluarganya. Apakah Max berhasil membalas dendam? Sementara dia sendiri dikejar-kejar oleh banyak pihak.

COMMENT
Sutradara film yang diadaptasi dari game ini, adalah John Moore yang pernah menyutradarai Behind Enemy Lines (Owen Wilson). Saya suka gaya John Moore di film itu dengan visualisasi bagaimana sebuah pesawat terbang yang jatuh tertembak rudal dan bagaimana seseorang yang meledak terkena ranjau digambarkan dengan slow motion dan detil yang jelas. Dan di film ini pun, beberapa adegan di shot dengan slow motion dan detil yang jelas. Misalnya visualisasi pemandangan kota dengan taburan salju yang melayang dan si malaikat maut yang tergambar dengan kepakan sayapnya. Namun sayangnya kualitas John Moore mengalami penurunan yang berarti dibandingkan Behind Enemy Lines. Ditambah skenario cerita yang sangat buruk membuat film ini menjadi amburadul. Banyak sekali kejadian yang tidak logis kita temui dalam film ini seakan-akan film ini hanya ingin memasukkan semua unsur yang ada tanpa melihat relasinya. Dan adegan aksinya pun tidak spektakuler bahkan sangat tanggung. Saya seakan-akan melihat sedikit gaya Hongkong disini, dimana para musuh tiba-tiba ada dimana-mana dan sang pemeran utamanya dengan hebatnya bisa menghabisi mereka dengan mudah.

Penampilan Mark Wahlberg bisa dibilang biasa saja. Bahkan tidak terlihat ekspresi seorang suami terbakar dendam karena telah kehilangan istri dan anaknya. Beau Bridges bermain sangat standar sekali. Yang patut dicatat adalah penampilan Chris O’Donnel yang sedikit berbeda namun sayangnya gampang terlupakan. Penyanyi Nelly Furtado pun bermain cameo sebagai istri Alex Balder dan Olga Kurylenko (Quantum of Solace) bermain sebentar di awal film. Dan Mila Kunis (Forgetting Sarah Marshall) bermain tidak meyakinkan sebagai Mona.

Well, sebagai film yang mungkin diharapkan oleh para penonton sebagai film action ternyata tidak sesuai dengan ekspektasi. Bahkan adegan aksi yang ada setelah film berjalan satu jam tidak membuat penantian di awal film terbayarkan. Satu-satunya yang menarik dari film ini adalah visualisasinya, dan menurut saya, patut diberi satu bintang. Max…Max, where is your ‘payne’?

Sunday, November 30, 2008

TORTURED

Inti cerita film ini sederhana, tentang seorang agen FBI yang menyamar di sebuah organisasi yang dipimpin oleh Ziggy. Kevin (Cole Hauser) terpaksa menyamar menjadi tukang interogasi di sebuah organisasi rahasia untuk menangkap Ziggy. Ketika sedang menginterogasi Archie Green (Laurence Fishburne), Kevin mengetahui bahwa ayahnya, Jack (James Cromwell) yang merupakan direktur FBI, juga pernah berhubungan dengan Zigg. Urusan bertambah rumit ketika Kevin mempunyai trauma ketika pertama kali bekerja di organisasi tersebut dan harus berkonsultasi dengan sang psikiater (Kevin Pollak). Plus hubungannya dengan Becky (Emmanuelle Chriqui) retak sehingga Becky meninggalkannya. Bagaimana cara Kevin menangkap Ziggy yang tidak pernah dilihatnya itu?

COMMENT
Film produksi 2008 ini ditulis dan disutradarai oleh Nolan Lebovitz. Dibintangi oleh Cole Hauser (Paparazzi). Akting Fishburne disini agak sedikit berbeda. Setelah melihat akting berwibawanya di Matrix dan MI: 3. Disini dia malah jadi korban penyiksaan si Cole. Mengiba-iba, menjerit kesakitan. Coba kita lihat gebrakan dia jadi pemimpin di CSI yang baru. Si agen FBI Cole Hauser, saya lebih suka lihat dia di Paparazzi atau sebagai temannya Ben Affleck dan Matt Damon di Good Will Hunting. Sedangkan James Cromwell, beliau keliatan tuanya disini. Mengenai Emmanuelle Chriqui, di Don’t Mess with the Zohan, dia bermain dengan aksen yang saya pikir itu adalah aksen aslinya. Disini, aksennya beda lagi. Dan dia bermain lebih ekspresif disini dibandingkan di The Zohan. Dan ada sedikit tambahan, ada James Denton yang maen jadi suaminya Teri Hatcher di Desperate Housewives sebagai atasan si Cole. Permainannya ga beda jauh kayak di Desperate. Lalu sang psikiater, Kevin Pollak pernah menjadi asisten Tom Cruise dalam film A Few Good Men.

Adegan di film ini, sering flashback antara kejadian sekarang dan kejadian 6 bulan yang lalu ketika pertama kali Kevin menjadi anggota organisasi. Dan kalau kita tidak berkonsentrasi, agak sedikit bingung menggabungkan kejadian antara dua selang waktu tersebut. Tidak ada yang istimewa dari film ini kecuali adegan interogasinya yang agak sedikit diekspos meskipun tidak sesadis film-film lain. Dan endingnya pun agak sedikit tidak diduga. Karena sepanjang film, kita sudah dibuat bertanya-tanya siapakah sebenarnya Ziggy ,sang pemimpin.

Well, apabila anda sudah tidak mempunyai tontonan yang lain, silakan anda menonton film ini.
But Not recommended movie though.

P.S. Satu lagi tambahan, saya tidak menemukan hasil pendapatan dari film ini di BOM.

Friday, November 28, 2008

THE STRANGERS



Film dimulai dengan tulisan "What you are about to see is inspired by true events. According to the F.B.I. there are an estimated 1.4 million violent crimes in United States of America each year. On the night of February 11, 2005 Kristen McKay and James Hoyt went to a friend's wedding reception and then returned to the Hoyt family's summer home. The brutal events that took place there, are still not entirely known.”




Kristen McKay (Liv Tyler) dan James Hoyt (Scoot Speedman) pulang dari resepsi pernikahan ke rumah liburan milik Hoyt. Sebelumnya dikisahkan bahwa Hoyt melamar Kristen namun entah kenapa ditolak oleh Kristen. Sekitar jam empat subuh, ada seorang wanita yang mengetuk pintu menanyakan seseorang. Dan ketika Hoyt pergi keluar untuk membeli sesuatu, Kristen mulai diteror oleh seseorang yang memakai topeng. Ketika Hoyt kembali, ternyata sang peneror bukan hanya satu orang tapi tiga orang yang memakai topeng. Bagaimana cara Hoyt dan Kristen lolos dari terror orang-orang misterius itu?

COMMENT
Melihat kutipan di awal film sudah membuat kita merinding dan bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada Kristen dan Hoyt. Memang film ini bernuansa tegang dari awal sampai akhir. Hal ini dibantu oleh cahaya remang-remang di sekitar rumah Hoyt dan di dalam rumah. Namun sayang sekali, film ini terjebak dengan tipikal film horror thriller sejenis, yaitu bahwa sang penjahat selalu ada dimana-mana, sedangkan sang pemeran utama selalu saja harus bergerak sendiri-sendiri bukannya bekerja sama. Dan akhirnya film ini hanyalah dibuat sekedar untuk menakut-nakuti penonton tanpa mempunyai nilai lebih.

Namun penampilan Liv Tyler disini lebih dominan dibandingkan dengan penampilannya di The Incredible Hulk yang seakan-akan hanya tempelan belaka tanpa banyak arti. Sedangkan Scott Speedman yang pernah tampil bareng Kate Beckinsale di dwilogi Underworld, tidak banyak membantu di film ini. Tetapi hasil dari film ini termasuk menguntungkan, dengan bujet hanya US$ 9 juta tapi menghasilkan US$ 52 juta di Amrik dan US$ 23 juta di seluruh dunia.

Well, jika anda penggemar film thriller horor, film ini cukup menegangkan dari awal sampai akhir. Namun jika anda ingin mencari film thriller horror yang berbeda, anda tidak akan mendapatkannya disini. No star for this movie.

Wednesday, November 26, 2008

MAMMA MIA



Menjelang pernikahannya, Sophie Sheridan (Amanda Seyfried) yang tidak mengetahui siapa ayahnya, diam-diam mengundang tiga orang pria berdasarkan buku harian ibunya, Donna Sheridan (Meryl Streep). Mereka adalah Sam Carmichael (Pierce Brosnan), Harry Bright (Colin Firth) dan Bill Anderson (Stellan Skarsgard).
Namun Donna akhirnya mengetahui kedatangan ketiga pria dari masa lalunya itu. Hal ini membuatnya sedikit terguncang. Karena dia pun sebenarnya tidak tahu siapa ayah Sophie.

COMMENT
Film musikal yang bersetingkan di Yunani ini mengusung lagu-lagu lama dari kelompok ABBA. Yang hebatnya alur cerita disesuaikan dengan lirik-lirik lagu mereka. Tidak dipaksakan. Luar biasa. Ditambah endingnya yang agak sedikit unpredictable.

Penampilan yang luar biasa dari Meryl Streep. Bukan hanya dia bernyanyi tapi mimik dan gerakannya sesuai dengan lagu yang dinyanyikan. Dari Mamma Mia, dimana Meryl bertingkah seperti gadis remaja yang sedang jatuh cinta. Lalu bersedih ketika lagu Chiquitta dan menjadi seorang Dancing Queen diiringi oleh seluruh wanita di desa itu dan ketika dia mencurahkan seluruh perasaannya selama ini kepada Pierce Brosnan dalam lagu Winner Takes it All. Sedangkan diantara ketiga pemeran pria generasi tua, yang paling dominan bernyanyi adalah Pierce Brosnan. Walaupun suaranya agak nge’bas’ dan agak sedikit ‘maksa’ di nada tinggi tapi terbantu oleh gaya bernyanyinya yang cool.

Well, adegan favorit saya adalah ketika sohibnya Donna yang dimainkan oleh Julie Walters dan Christine Baranski bernyanyi Dancing Queen di awal lagu dan Meryl Streep loncat-loncat di ranjang lalu pergi ke arah dermaga diikuti oleh seluruh wanita dan mereka menari disana. Saya ikut merasakan betapa generasi tua ini bernyanyi seakan-akan mereka memang bernostalgia dengan lagu tersebut. Saya memberi satu bintang untuk adegan ini. Lalu penampilan solo dari Meryl Streep dalam lagu Winner Takes it All yang luar biasa dan benar-benar penuh penghayatan. Another Star for this scene. Dan walaupun hanya sebentar, tapi buat saya adegan silhoute bayangan di kegelapan pada akhir film sedikit classy. I like it. Plus one star again.

So tiga bintang untuk film musikal yang satu ini. Bila anda penggemar ABBA so pasti jangan lewatkan film ini. Dan bagi anda yang suka film musikal, well inilah salah satu film musikal yang sangat-sangat menghibur dan menyenangkan. Dan bagi anda yang tidak suka film musikal, film ini bisa menjadi awal yang baik untuk mulai menyukainya.

Monday, November 24, 2008

SWEENEY TODD

Dari arah kegelapan kabut, muncul sebuah kapal. Ketika sudah menepi di pelabuhan London, Sweeney Todd (Johnny Depp) dan Anthony (Jamie Campbell Bower) turun dari kapal. Todd ternyata punya cerita sedih disini. Dia difitnah oleh Hakim Turpin (Alan Rickman). Karena Turpin jatuh cinta dengan istri Todd. Dan Todd diasingkan.

Demi membalas dendam Turpin. Todd menyewa tempat tinggalnya dulu pada seorang wanita, Mrs. Lovett (Helena Bonham Carter). Menurut Lovett, istri Todd sudah meninggal minum racun, sedangkan anak perempuannya, Johanna (Jayne Wisener) diadopsi oleh Turpin.

Untuk menjadi terkenal di London, Todd menantang tukang cukur terkenal, Pirelli (Sacha Baron Cohen). Setelah kalah, Pirelli mendatangi tempat cukur rambut milik Todd dan membongkar masa lalunya. Tanpa segan-segan, Todd membunuhnya.


Tanpa sengaja, Anthony melihat Johanna yang sedang duduk di pinggir jendela dan langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Melihat hal ini, Turpin murka dan menyuruh bawahannya, Beadle (Timothy Spall) untuk mengirim Johanna ke tempat orang gila.

Berhasilkan Todd membalas dendam pada Turpin? Apakah cinta Anthony dan Johanna akan menemui akhir yang bahagia?

COMMENT
Tim Burton bekerja sama lagi dengan Johnny Depp ke sekian kali setelah Edward Scissorhands, Charlie & The Chocolate Factory, Sleepy Hollow, Corpse Bride dan Ed Wood. Dengan seleranya yang aneh dan unik, Tim membuat film ini menjadi film musikal. Padahal menurut saya, film yang banyak mengandung aspek psikologis ini akan lebih baik jika tidak dijadikan film musikal. Dengan seting yang hampir sepenuhnya gelap karena memang menggambarkan suasana tokoh-tokoh di film ini. Hanya satu adegan terang benderang ketika Lovett dan Todd berpiknik di sebuah padang rumput. Sekali lagi, Tim berhasil membuat filmnya dengan aneh dan unik.

Hampir semua aktor utamanya menyanyi di film ini. Walaupun sebenarnya bukan seperti nyanyian tapi seperti orang yang berkata-kata diiringi oleh musik. Hampir semua lagu mempunyai irama musik yang sama. Hanya satu lagu yang cukup menarik buat saya. Lagu yang dinyanyikan oleh Anthony ketika bertemu dengan Johanna pertama kali. I feel you Johanna…….

Sebenarnya akting Johnny Depp patut diberi acungan jempol. Ekspresi wajah, pandangan matanya bahkan gerakan mulutnya mengungkapkan perasaan hati dan emosinya. Sekali lagi andai saja film ini tidak dibuat musikal mungkin hasilnya akan menjadi berbeda.
Yang patut diberi acungan jempol juga adalah Sacha Baron Cohen yang tampil unik sebagai Pirelli. Walaupun tampil sebentar tapi penampilannya cukup unik dan aneh.

Well, saya tidak terlalu menikmati film ini kecuali ketika Anthony menyanyikan lagu I feel you Johanna…. Dan satu adegan lagi yang membuat saya tertarik adalah adegan ketika Turpin mendatangi Todd dan diminta untuk mencukur kumis dan jenggotnya. Mereka seakan-akan beradu akting dan beradu kata dengan bernyanyi. Sebenarnya saya sangat menyukai film-film karya Tim seperti Edward Scissorhands, Big Fish dan Charlie & The Chocolate Factory. Tapi untuk yang ini, saya hanya memberi satu bintang untuk aktingnya Johnny Depp yang brilian. Sebagai tambahan film ini mempunyai subtitle The Demon Barber of Fleet Street.

Sunday, November 23, 2008

ESCAPE FROM HUANG SHI

George Hogg (Jonathan Rhys Meyer), seorang wartawan perang berusaha masuk ke kota Nanjing yang sedang diserang oleh Jepang. Di sini George menyaksikan penembakan rakyat sipil oleh tentara Jepang. Ketika hendak dieksekusi oleh tentara Jepang, George ditolong oleh gerilyawan Cina, Chen Han Sheng (Chou Yun Fat). Terluka dalam pelariannya, George ditolong oleh perawat, Lee Pearson (Radha Mitchell). Chen menganjurkan agar George pergi ke Huang Shi untuk melarikan diri.



Mengikuti saran Chen, George pergi ke sana dan dia bertemu dengan sekumpulan anak yatim piatu yang tinggal di sebuah sekolah yang sudah ditinggalkan. Ternyata Lee pun sering mengunjungi tempat ini. Diawali dengan ketidaksukaan anak-anak terhadap George, pelan-pelan George mengambil hati mereka. Tapi tetap saja ada beberapa anak yang masih tidak suka. Merasa berjodoh dengan anak-anak. George meminta tolong pengusaha setempat, Mrs. Wang (Michelle Yeoh) untuk memberikan pinjaman benih untuk bercocok tanam.


Dengan kerja keras, George dan anak-anak berhasil bertahan hidup hingga pasukan Nasional bergerak mendekati Huang Shi dan berniat mengambil tempat tersebut. Berbekal buku Silk Road yang diberikan Mrs. Wang dan Chen yang sedang bersembunyi dari kejaran musuh, juga Lee yang bersimpati terhadap George. George mengajak anak-anak untuk meninggalkan tempat itu menuju tempat yang bernama Shandan yang berjarak 700 mil dari tempat itu.

Apakah George berhasil membawa anak-anak tersebut dengan pasukan Jepang yang bertebaran dimana-mana? Dan celakanya, George pun terluka karena suatu insiden, apakah dia berhasil selamat?

COMMENT
Film ini berdasarkan kisah nyata dari George Hogg, di Amerika film ini berjudul The Children of Huang Shi, entah kenapa di Indonesia berubah menjadi Escape From Huang Shi. (seperti kasus Executive Decision menjadi Critical Decision) Film yang disutradarai oleh Roger Spottiswoode (The 6th Day). Roger berhasil membuat nuansa China yang tidak dibuat-buat seperti pemandangan seadanya tanpa memaksakan pengambilan background yang indah-indah.

Jonathan Rhys Meyer (Mission Impossible III) yang berperan sebagai Hogg, bisa dibilang cukup bagus tapi masih kurang penghayatan. Tapi dia sudah cukup berusaha dengan banyak berdialog mandarin. Radha Mitchell sebagai Lee cukup memikat dibandingkan penampilannya di Silent Hill. Kerja sama keduanya dengan Roger setelah Tomorrow Never Dies, Michelle Yeoh pun bisa dibilang hanya sebagai bintang tamu. Yang cukup menarik perhatian adalah Chou Yun Fat yang menurut saya inilah aktingnya yang paling baik selama dia bermain dalam produksi Hollywood. Dia seperti kembali ke habitatnya, bermain dengan alami dan tidak memaksakan diri. Walaupun hanya sebagai pemeran pembantu, tapi penampilannya yang paling enak dilihat di film ini, plus nenek si tukang masak cukup menarik juga. Patut dicatat penampilan David Wenham (pemeran Faramir di Lord of the Rings) di awal film.

Menonton film ini, entah kenapa teringat film Seven Years in Tibet. Mungkin karena settingnya di Asia, punya plot yang hampir sama yaitu orang Barat yang membaur dengan penduduk Asia, dan juga sama-sama kisah nyata. Dibalik segala kekurangan kecil, film ini hanya satu tingkat di bawah filmnya Brad Pitt tersebut. Menurut saya kekurangan film ini adalah tidak banyaknya adegan yang memperlihatkan betapa dekatnya George dengan anak-anak, sehingga kita harus menginterpretasikan sendiri kedekatan anak-anak dengan George. Walaupun tanpa adegan klimaks yang berarti, film ini mempunyai nilai tersendiri dan cukup enak diikuti dari awal sampai akhir. Saya memberi satu bintang untuk kisah nyata yang penuh inspirasi ini. Lalu satu bintang dibagi dua untuk penampilan Chou Yun Fat dan ENDING dari film ini. So 2 stars dari lima bintang. That’s the way you should play in a movie, Mr. Chou Yun Fat.

Wednesday, November 19, 2008

JOURNEY TO THE CENTER OF THE EARTH

Profesor Trevor Anderson (Brendan Fraser) kedatangan keponakannya yang bernama Sean Anderson (Josh Hutcherson). Sedangkan ayah Sean adalah kakak Trevor yang bernama Max. Max menghilang ketika sedang menyelidiki novel fiksi yang berjudul Journey to the Center of the Earth. Ketika Trevor membaca novel yang dibawa oleh ibu Sean untuk Trevor, Trevor menemukan fakta baru. Berbekal petunjuk yang ada di novel, Trevor pergi ke Islandia. Sebenarnya Trevor enggan membawa Sean tapi akhirnya Sean ikut serta. Disini Trevor hendak menemui seorang professor yang namanya tercatat di novel. Namun ternyata sang professor sudah meninggal dan yang tinggal hanyalah anak perempuannya yang bernama Hannah Asgeirsson (Anita Briem).


Sebenarnya Hannah tidak percaya cerita pusat bumi. Tapi dia membawa Trevor dan Sean ke puncak gunung. Namun ternyata kemudian mereka terperangkap di sebuah gua dan gua tersebut membawa mereka semakin dalam ke perut bumi. Apakah Trevor dan rombongannya benar-benar menemukan sebuah bumi di dalam bumi? Bagaimana dengan Max? Apakah Sean akan bertemu dengan ayahnya?

COMMENT
Musim panas ini, Brendan bermain dalam dua film, pertama adalah The Mummy 3 dan Journey to the Center of the Earth. Film berdasarkan novel yang dikarang oleh Jules Verne (juga pengarang Around the World in 80 Days). Juga merupakan remake dari film dengan judul yang sama yang dibuat tahun 1959. Tentu saja dengan special efek yang lebih canggih apalagi sang sutradara, Eric Brevig berpengalaman dalam special efek dalam film Men In Black, Pearl Harbor, The Day After Tomorrow. Walaupun film ini adalah debutnya tapi Eric sudah berbuat maksimal dengan bujet US$ 60 juta.

Sedangkan Brendan jelas lebih baik di sini daripada dalam The Mummy 3. Walaupun gayanya mirip tapi dia kelihatan lebih ‘enjoy’ main di sini seakan-akan tidak dipaksakan seperti pada Mummy 3. Sean diperankan oleh Josh Hutcherson. Aktor muda ini mulai terkenal sejak main Zathura dan Bridge to Terabithia. Sedangkan pemeran Hannah adalah Anita Briem, bintang asal Islandia.

Banyak adegan yang menegangkan sepanjang film. Seperti adegan naik kereta di tambang. Cepat dan serasa kita mengalaminya sendiri. Terus adegan di rakit dimana ketiga pemeran utama diserang oleh binatang laut. Dan satu lagi yang menegangkan ketika Sean harus melompat antar batu karang sementara jurang terbentang di bawah. Dan sepanjang film, kita akan dibuat takjub oleh pemandangan yang tidak lazim karena memang ini adalah kisah fiksi. Satu bintang untuk berbagai pemandangan aneh yang penuh imajinasi yang disajikan oleh sang sutradara. Satu bintang lagi untuk tiga adegan yang saya sebutkan di atas. 2 stars of five. Not bad Brendan. We’ll see you in G.I. Joe : Rise of Cobra.

Tuesday, November 18, 2008

DON'T MESS WITH THE ZOHAN

Zohan Dvir (Adam Sandler) adalah seorang agen super hebat Israel. Dalam suatu misi menangkap Phantom (John Turturro), Zohan memalsukan kematiannya seakan-akan dia terbunuh oleh Phantom. Sebenarnya dia sudah bosan dengan kehidupannya. Dia ingin mewujudkan cita-citanya menjadi penata rambut di Amerika. Di sana, Zohan ditampung di rumah Michael (Nick Swardson) yang pernah kebetulan ditolong oleh Zohan. Ditolak disana sini, akhirnya Zohan bekerja di sebuah salon milik seorang wanita cantik, Dalia (Emmanuelle Chriqui). Akhirnya Zohan terkenal dengan gaya menata rambutnya yang aneh. Sampai akhirnya ada musuhnya, Salim (Rob Schneider) yang melihatnya dan melaporkannya ke Phantom. Bagaimana Zohan menghadapi musuh lamanya di Amerika? Sedangkan musuhnya kini bertambah dengan konglomerat yang ingin menghancurkan daerah dimana Zohan bekerja untuk dijadikan mall? Dan siapa sebenarnya Dalia yang dicintai oleh Zohan?

COMMENT
Adam Sandler sudah bekerja sama dengan Dennis Dugan dalam Now I Pronounce You Chuck and Larry, Big Daddy, Happy Gilmore. Kini yang keempat kalinya mereka bekerja sama lagi. Dengan cerita yang dibuat oleh Adam Sandler sendiri ditambah Robert Smigel (penulis di Saturday Night Live) dan Judd Apatow (produser film Superbad dan Knocked Up) dan kabar terakhirnya, Judd akan memproduseri film Ghostbusters 3.

Kini Sandler mengetengahkan tema yang menyangkut politik di Amerika, sehingga humor Sandler dalam film ini lebih bersifat satire. Sebagai agen Israel, Sandler harus mengubah aksennya dan sedikit membuat tubuhnya kekar dan melakukan beberapa adegan aksi. Hanya ada satu adegan yang membuat saya tertawa dalam film ini yaitu adegan ketika Zohan sedang membujuk seorang anak kecil di sebuah salon. Sisanya yang lain adalah komedi sindiran dan sedikit menjurus ke pornografi yang menurut saya tidak lucu. Dan adegan aksinya pun terlalu heboh sehingga kesannya tidak nyambung. John Turturro pun bermain konyol dan tidak lucu. Yang menjadi penyegar dalam film ini adalah Emmanuelle Chriqui. Bukan berarti penampilannya mengagumkan tapi lebih ke faktor wajahnya yang masih ‘fresh’. (mungkin kita bisa berharap lebih pada Emmanuelle untuk film-film berikutnya). Sedangkan Schneider kini mempunyai porsi yang lebih dari sekedar cameo. Seperti Sandler, dia pun mengubah aksen dan sedikit make up untuk mengubah penampilannya. Banyak cameo yang muncul seperti Mariah Carey, Chris Rock dan Kevin James (Hitch).

Akhir kata, ini termasuk salah satu film yang membuat saya ingin film ini cepat berakhir. Berbeda jauh dengan film Sandler yang lain, seperti The Longest Yard, Click, 50 First Dates bahkan dengan yang agak slapstick pun seperti Big Daddy, Waterboy. Humor-humor di film ini sangat tidak lucu. Hanya adegan aksi ala ‘Yamakasi’ saja yang agak sedikit bisa dinikmati walau agak terlalu mengkhayal dan tidak nyambung. Satu bintang dari lima bintang untuk adegan aksi dan untuk Emmanuelle Chriqui. Karena kita jarang melihat Sandler beraksi dalam film kecuali Bulletproof (1996). And please no more about showing that ‘thing’ Mr. Sandler. It’s not funny.




Sebagai tambahan 10 film Adam Sandler yang paling laku di Amrik.

1. Big Daddy $163,479,795

2. The Waterboy $161,491,646

3. The Longest Yard $158,119,460

4. Click $137,355,633

5.Anger Management $135,645,823

6. Mr. Deeds $126,293,452

7. 50 First Dates $120,908,074

8. Now I Pronounce You Chuck & Larry $120,059,556

9. You Don’t Mess With The Zohan $100,018,837

10. The Wedding Singer $80,245,725

Saturday, November 15, 2008

TROPIC THUNDER

Film Tropic Thunder mengalami keterlambatan suting karena berbagai hal. Aktor Tugg Speedman (Ben Stiller) yang berperan sebagai “Four Leaf” dan empat lainnya Kirk Lazarus (Robert Downey Jr.), Jeff Portnoy (Jack Black), Kevin Sandusky (Jay Baruchel) Alpa Chino (Brandon T. Jackson) yang bermain dalam film perang berdasarkan cerita nyata dari Four Leaf (Nick Nolte). Ketika adegan ledakan yang menghabiskan banyak uang menjadi sia-sia karena tidak terekam oleh kamera, membuat sang produser, Les Grossman (Tom Cruise) marah kepada sang sutradara, Damien Cockburn (Steve Coogan).


Berkat usul Four Leaf, akhirnya nekad Damien membawa seluruh pemainnya ke hutan agar bisa berakting secara alamiah. Namun sialnya ternyata di hutan itu adalah daerah segitiga Bermuda yang penduduknya memproduksi ganja. Maka terjebaklah para aktor tersebut disana. Bagaimanakah mereka yang tidak punya pengalaman perang bisa keluar dari markas para penjahat?

COMMENT
Dari awal film, saya sudah tertawa melihat cuplikan trailer dari film-film yang dibintangi para aktor disini. Dan ada juga berbagai adegan yang diambil dari film-film perang terkenal seperti Platoon. Ben Stiller sebagai sutradara dan penulis cerita cukup handal dalam membuat sebuah film komedi. Dan ada beberapa adegan yang membuat saya terpingkal-pingkal. Dan ada sedikit adegan yang membuat saya sedikit terharu. Beginilah seharusnya membuat film yang menyindir film lain atau aktor lain. Tidak seperti Scary Movie (masih ok), Epic Movie, Date Movie, Superhero Movie, Meet The Spartan (wah yang ini ancur).

Mengenai aktingnya di film ini, Ben Stiller tampil standar. Jack Black pun terlihat tidak menonjol. Yang menonjol adalah penampilan Robert Downey Jr. yang wajahnya dimake up abis. Terus aksen Australianya dan raut wajahnya yang kaku. Lucu banget. Saya lebih suka performance Downey disini daripada film Ironman. TOP. Dan perlu dicatat, beberapa penampilan aktor terkenal seperti Tom Cruise, Matthew McConaughey, Tobey Maguire, Jon Voight, Jennifer Love Hewitt. Tapi Owen Wilson kok ga ada ya.

Akhir kata, saya menyukai film komedi ini. Dengan skenario cerdas dan penampilan prima dari para aktornya yang tidak berusaha melucu malah membuat film ini menjadi film komedi yang solid. Bintang pertama adalah untuk skenario yang cerdas. Bintang kedua untuk penampilan Robert Downey Jr. yang brilian. Dan bintang terakhir adalah untuk cuplikan trailer di awal film yang benar-benar lucu apalagi trailer yang ada Tobey Maguirenya. Spiderman vs Ironman. Hehehe. Overall 3 stars.

THE BANK JOB

Terry Leather (Jason Statham) sedang dalam kesulitan finansial ketika mantan pacarnya Martina Love (Saffron Burrows) mengajaknya untuk merampok sebuah ruang yang berisi kotak-kotak deposit berharga. Semula Terry menolak namun akhirnya dia mengajak teman-temannya untuk bergabung. Dengan menggali terowongan di bawah bank tersebut, Terry cs berhasil menggasak hampir semua isi dari brankas deposit bank tersebut.


Ternyata Martina bekerja sama dengan salah seorang agen rahasia Inggris untuk mengambil sebuah rahasia yang disimpan di salah satu kotak. Lalu ada juga buku rahasia milik seorang pengusaha yang berisi tentang transaksi rahasia. Terry cs akhirnya dikejar banyak pihak. Dan satu persatu temannya tewas. Bagaimana cara Terry keluar dari masalah ini? Bagaimana dengan nasib istri dan anak-anak Terry?

COMMENT

Saya suka Roger Donaldson karena dia sudah menyutradarai berbagai genre film dari drama (Cocktail), disaster movie (Dante’s Peak), spionase (The Recruit), Science fiction (Species) sampai cerita konspirasi (Thirteen Days). Kini film kisah nyata tentang perampokan sebuah bank. Dari awal film yang menurut saya agak membosankan sampai setelah sepertiga film berjalan, baru film mulai menunjukkan arahnya. Ketegangan mulai terjadi ketika ternyata banyak pihak yang terlibat dan mengejar-ngejar Terry cs. Dan kebosanan di awal film pun terbayarkan.

Jason Statham tampaknya ngebut bikin film, ngantri filmnya seperti Transporter 3, Crank 2 dan The Brazilian Job (sekuel dari The Italian Job). Saffron Burrows pernah main jadi istri Eric Bana dalam Troy. Semua pemain lainnya pun berasal dari Inggris. Karena memang film ini berseting di London tahun 1971.

Well akhir kata, film ini termasuk lumayan, walaupun Jason Statham termasuk aktor laga tapi dia tidak banyak beraksi dalam film ini. Saya memberi satu bintang untuk adegan menegangkan yang berlangsung terus menerus di paruh akhir film ini setelah perampokan terjadi. Sayangnya film ini tidak masuk Indonesia. Jason, please do something different and better in your next movie or people will get bored with you.

Thursday, November 13, 2008

STREET KINGS

Film diawali dengan keberhasilan Tom Ludlow (Keanu Reeves) dalam menyelamatkan dua orang gadis Korea dari gerombolan penjahat. Namun aksi Ludlow yang selalu maen tembak dan maen bunuh menyebabkan mantan partnernya Washington (Terry Crews) selalu mengincarnya dan mengancam untuk menangkap Ludlow. Namun untungnya Ludlow selalu didukung oleh atasannya , Wander (Forest Whitaker) dan teman satu timnya, Clady (Jay Mohr), Dante (John Corbett) dan Santos (Amaury Nolasco).



Ternyata Washington bekerja sama dengan Internal Affairs, Captain James Biggs (Hugh Laurie) untuk menyelidiki Ludlow. Hal ini membuat Ludlow marah. Ketika dia sedang mendekati Washington di sebuah supermarket, ada 2 orang yang menembak mati Washington namun sialnya Ludlow salah tembak hingga mengenai bahu Washington.




Merasa bersalah, Ludlow menyelidiki kejadian ini dengan Paul Diskant (Chris Evans) diam-diam tanpa sepengetahuan teman-teman timnya. Ternyata penyelidikan mereka menuju ke suatu hal yang sangat besar. Dimana semua orang hampir terlibat. Siapakah dalang dari semua ini?

COMMENT
Keanu Reeves bermain menjadi polisi lagi setelah Speed. Namun jangan berharap ada aksi yang menegangkan di film ini seperti dalam Speed. Banyak aktor-aktor terkenal yang main di film ini, seperti Forest Whitaker (The Last King of Scotland), Hugh Laurie (serial House), Jay Mohr (Jerry Maguire), John Corbett (My Big Fat Greek Wedding), Chris Evans (Fantastic Four), Cedric The Entertainer, Common, The Game. Dan yang paling menarik dari semuanya adalah penampilan Chris Evans yang bisa mengubah imagenya dari Johnny Storm menjadi seorang polisi pemula yang gagah. Dan saya suka adegan mereka berdua. Dari pertama kali kenal , adegan di toilet, adegan pengejaran dan adegan ketika berhadapan dengan Fremont dan Coates yang palsu. Forest Whitaker pun bermain cukup apik.

David Ayer sang sutradara dikenal sebagai penulis film-film bagus seperti Training Day, U-571, Dark Blue, S.W.A.T. Sedang ceritanya ditulis oleh James Ellroy yang membuat film polisi lain yang mirip L.A Confidential, Dark Blue. Dibantu oleh Kurt Wimmer, sutradara Equilibrium dan Ultraviolet (sekedar informasi Kurt Wimmer rumornya akan menggarap Metal Gear Solid). Jadi wajar saja film ini mempunyai tipikal yang sama dengan L.A. Confidential.

Well, saya menganggap film ini setara dengan L.A. Confidential. Malahan karakter Ludlow mirip dengan karakter yang dimainkan oleh Russell Crowe dalam Confidential. Hanya nasib film ini tidak sama dengan L.A. Confidential yang menuang banyak pujian. Sebagai informasi, L.A. Confidential meraup US$ 64 juta, sedangkan Street Kings hanya mendapat US$ 26 juta tapi sudah balik modal dengan modal hanya US$ 20 juta. Saya memberi satu bintang untuk cerita yang mirip dengan L.A. Confidential dimana ternyata banyak rahasia dibalik semua tokoh. Dan bintang satu lagi untuk permainan memikat antara Keanu Reeves dan Chris Evans dalam adegan yang melibatkan mereka berdua. 2 dari 5 bintang.

TRAITOR

Well beda dari biasanya, saya tidak akan menyinggung tentang cerita film ini karena ceritanya mengandung masalah yang peka dan sensitif. Jadi saya langsung ke Comment aja. Silakan nanti nonton sendiri filmnya.

COMMENT
Sebuah film yang luar biasa dan didukung oleh cerita yang tidak biasa. Dimana kita melihat dari dua sisi. Berbeda dengan The Kingdom yang kebanyakan bercerita tentang pihak polisi yang mencari bukti-bukti. Tapi film ini, kita melihat dari dua sisi yang berbeda. Tidak banyak film yang tidak ada adegan aksi tapi bisa memberikan suasana yang tegang sepanjang film, apalagi 20 menit terakhir yang sangat menegangkan.

Don Cheadle bermain baik disini tapi masih kalah sedikit dibandingkan dalam Hotel Rwanda. Guy Pearce (L.A. Confidential) and Jeff Daniels (Speed) bermain ok. Yang agak menonjol menurut saya malahan Said Taghmaoui (Vantage Point) sebagai Omar.

Salut buat sang sutradara Jeffrey Nachmanoff yang mampu membuat film ini menarik untuk diikuti dari awal sampai akhir. Hebatnya film ini selain screenplaynya ditulis oleh Jeffrey sendiri, penulis ceritanya adalah Steve Martin sang komedian. Sangat luar biasa dari seorang komedian bisa menghasilkan cerita yang menegangkan dan terasa sangat nyata.

Well akhir kata, saya memberi tiga bintang untuk film ini. Satu bintang untuk sang sutradara. Satu bintang lagi untuk cerita yang mengagumkan. Dan bintang terakhir untuk permainan Don Cheadle, Guy Pearce dan Said Taghmaoui yang saling menunjang satu sama lain. Dan sepanjang film, saya bertanya-tanya tokoh Samir ini berkhianat kepada pihak siapa?

Tuesday, November 11, 2008

INDIANA JONES AND THE KINGDOM OF THE CRYSTAL SKULL

Film dimulai ketika Indy (Harrison Ford) ditangkap oleh pihak Rusia bersama temannya Mac (Ray Winstone). Indy disuruh mencari sebuah peti yang berisi sesuatu yang mengandung magnet yang sangat kuat. Namun Indy berhasil melarikan diri.




Kembali kepada kehidupan sehari-harinya sebagai seorang dosen. Karena suatu hal, Indy diberhentikan dari tugasnya. Ketika berada di sebuah stasiun kereta, ada seorang pemuda bernama Mutt (Shia LaBeouf) yang meminta tolong mencari kerabatnya yang hilang. Lewat surat Oxley (John Hurt) kerabat Mutt yang hilang, mereka pergi ke Peru. Di sebuah pemakaman, Indy berhasil menemukan tengkorak yang disimpan Oxley di situ. Tetapi kemudian pihak Rusia yang dipimpin oleh Col. Dr. Irina Spalko (Cate Blanchett) menangkap Indy dan Mutt. Di kamp Rusia, Indy bertemu dengan Marion Ravenwood (Karen Allen) dan Oxley yang ternyata ditangkap pihak Rusia.

Berhasil melarikan diri Indy cs ditambah dengan Mac melewati sungai menemukan tempat asalnya tengkorak kristal tersebut. Sementara itu di dalam kelompok Indy ada seorang pengkhianat yang meninggalkan jejak untuk pihak Rusia. Apakah sebenarnya tengkorak kristal itu? Apakah benar Indy akan menemukan kota emas Akator (El Dorado)? Siapakah sebenarnya Mutt?

COMMENT
Indiana Jones returns. Di dalam installment-nya yang keempat ini, Steven Spielberg tetap menjadi sutradaranya dengan produser George Lucas. Walaupun sudah berusia lanjut, Ford tetap sesuai menjadi Indiana Jones walaupun kini aksinya dibantu oleh Shia Labeouf. Dengan bantuan special efek yang tentu saja lebih canggih dari seri-seri sebelumnya. Namun sayangnya hal ini tidak bisa membuat seri keempatnya ini menjadi lebih baik dari seri-seri yang sudah ada. Tidak ada hal-hal baru di sini. Seakan-akan Spielberg hanya ingin membuat sebuah nostalgia dari figur seorang Indiana Jones. Dan jika hanya ingin bernostalgia, memang Spielberg berhasil. Ada beberapa adegan yang mengingatkan hal tersebut. Misalnya ketika Mutt membonceng Indy dengan motornya sambil mengecoh pengejarnya. Setelah berhasil Mutt tertawa sambil melihat Indy dimana Indy hanya menatap diam. Di Last Crusade pun ketika Indy membonceng ayahnya dan berhasil mengalahkan pengejarnya, Indy tertawa sambil melihat ayahnya dan ayahnya hanya menatap diam.

Disisi pemain, Shia cocok juga kalo buat jadi pengganti Indy. Gayanya yang sok cool itu yang bikin lucu. Bisa bikin image baru buat karakter Indy. Atau mungkin karena Hollywood lagi ga kreatif nanti bikin spin off dengan karakter Shia. Cate Blanchett juga lumayan dengan aksen Rusianya. Yang lainnya sih biasa aja.


Bagi penggemar Indy tentu saja jangan melewatkan filmnya yang keempat ini setelah selang waktu yang lama dengan film yang terakhirnya. Dan menurut saya, diantara semua seri Indy, yang paling bagus adalah The Last Crusade. Dan The Kingdom of Crystal Skull ini masih dibawahnya. Well, saya hanya memberi satu bintang untuk film ini karena nilai nostalgianya. And please no more Indiana Jones, karena Ford uda tua deh. Kasian.

Sunday, November 9, 2008

BANGKOK DANGEROUS

Joe (Nicholas Cage) adalah seorang pembunuh bayaran yang sangat berhati-hati dalam tugasnya. Tidak pernah meninggalkan jejak setelah aksi pembunuhannya. Termasuk kurir yang ditugasinya untuk mengambil keperluannya. Setelah aksinya di Praha, Joe pergi ke Bangkok untuk mengerjakan 4 tugas pembunuhan yang disuruh oleh Surat (Nirattisai Kaljaruek).


Di Bangkok, Joe mempekerjakan Kong (Shahkrit Yamnarm), seorang pencopet jalanan, sebagai kurirnya. Entah kenapa Joe malah melatih Kong berbagai ketrampilan seperti menembak, bela diri. Lalu Joe pun berkenalan dengan Rain (Charlie Yeung) yang tuna rungu. Karena suatu peristiwa, Rain mengetahui bahwa Joe adalah seorang pembunuh. Rain pun jadi membenci Joe. Di akhir tugasnya, Surat menyuruh Joe untuk membunuh seorang tokoh penting. Namun karena Surat tidak ingin rahasianya terbongkar makanya dia menculik Kong dan pacarnya , Aom untuk mengetahui tempat rahasia Joe. Agar dia bisa menyuruh anak buahnya untuk membunuh Joe. Bagaimana Joe menyelesaikan tugasnya? Dan bagaimana hubungannya dengan Rain? Apakah Kong dan pacarnya akan selamat?

COMMENT
Setelah membuat film pertamanya di Hollywood, The Messenger, Pang brothers me-remake film Thailand mereka yang berjudul sama. Namun agar sesuai dengan standar Hollywood, dibuat sedikit perubahan dengan bantuan penulis skenario, Jason Richman. Cerita seorang pembunuh bayaran sudah sering difilmkan. Contohnya Leon the Professional (Jean Reno) , Assasins (Stallone), Replacement Killers (Chou Yun Fat). Kini setingnya terjadi di Thailand, lengkap dengan kuilnya, pasar terapung di atas sungai. Selayaknya cerita seorang pembunuh bayaran, biasanya sudah menjadi pakem bahwa sang pembunuh bayaran luluh hatinya oleh suatu hal dan ingin meluruskan hidupnya. Dan begitulah dengan Joe disini. Semua pemain kebanyakan adalah orang Thailand kecuali Cage dan Charlie Yeung (Seven Swords, New Police Story) yang berasal dari Hongkong. Dan rata-rata akting pemainnya biasa saja tidak ada yang istimewa.


Aksi-aksi di film ini pun biasa sekali, masih kalah dengan gayanya Chou Yun Fat sebagai pembunuh bayaran. Sebenarnya ada adegan dramatis ketika Joe menembak dua orang di belakang Rain sedangkan Rain tidak menyadarinya karena dia tuli. Namun tidak dibuat maksimal oleh Pang Brothers karena menurut saya adegan itu sangat penting. Karena adegan itu adalah titik awal dan titik balik perasaan Rain terhadap Joe dan juga perasaan Joe yang ingin mengakhiri kehidupan gelapnya karena secarik kertas yang ditulis oleh Rain.

Well, saya nonton film ini dengan harapan tinggi karena ini remake film Pang Brothers sendiri dan didukung oleh bujet yang besar US$ 45 juta. Tentu saja dengan harapan apa yang mereka tidak bisa wujudkan di filmnya yang original, bisa diwujudkan disini. Saya belum nonton film originalnya, tapi dengan hasil seperti ini, saya tidak terlalu berniat untuk menontonnya. Sorry Cage no star for you this time. It’s not so dangerous anyway.
Powered By Blogger