Tuesday, May 19, 2009

X-MEN ORIGINS : WOLVERINE (2009)

Genre : Action - Fantasy – Science Fiction

Directed by : Gavin Hood

Produced by : Hugh Jackman, Lauren Shuler Donner, Ralph Winter, John Palermo

Starring : Hugh Jackman, Liev Schreiber, Danny Huston, Dominic Mognahan, Ryan Reynolds

Written by : David Benioff, Skip Woods

Music by : Harry Gregson-Williams

Cinematography : Donald McAlpine

Edited by : Nicolas De Toth, Megan Gill

Running time : 107 minutes

Budget : US$ 150 millions

Rated : PG – 13 (for intense scenes of action/violence and partial nudity)

Distributed by : 20TH CENTURY FOX


Pada tahun 2000, Sutradara Bryan Singer membesut film X-Men dan berhasil meraup penghasilan US$ 296 juta di seluruh dunia. Dilanjutkan dengan X2 : X-Men United yang meraih total pendapatan US$ 407 juta. Beralih ke tangan sutradara Brett Ratner, X–Men : The Last Stand berhasil mendapatkan US$ 459 juta. Dari trilogi X-Men ini, nama Hugh Jackman terkenal sebagai Wolverine. Dan kini, 3 tahun setelah peluncuran installment terakhir. Muncullah kisah baru yang khusus menceritakan asal mula Wolverine. Disutradarai oleh Gavin Hood, yang pernah menjadi aktor dalam beberapa film dan pernah menyutradarai Rendition (2007) yang dibintangi oleh Reese Witherspon dan Jake Gyllenhaal.


Bercerita awal mula kehidupan Wolverine sampai dia menggunakan nama tersebut dan bagaimana dia memiliki cakar adamantium. Jadi bisa dibilang ini adalah sebuah prekuel. Kelemahan dari sebuah prekuel adalah penonton sudah mengetahui sebagian kisah dari sebagian karakter di masa yang akan datang. Maka jika tidak diramu dengan baik maka akan menjadi bumerang untuk film itu sendiri. Namun lewat film ini akan terjawab pertanyaan-pertanyaan yang terbersit dalam benak kita tentang asal-usul Wolverine. Apakah anda terpuaskan atau tidak, itu kembali kepada anda sendiri
.

Saya bukan penggemar komiknya. Tapi saya menonton trilogi X-Men. Ada beberapa kerancuan yang saya
temukan. Misalnya Sabretooth yang tidak mengenali Wolverine di film pertama X-Men tapi ternyata disini dikisahkan bahwa dia bersaudara dengan Wolverine. Lalu Cyclops yang tidak mengenali Wolverine dalam X-Men pertama padahal dia pernah ditolong oleh Wolverine dalam film ini. Tolong koreksi saya jika saya salah, karena sekali lagi saya bukan penggemar komiknya. Tapi saya pun terkagum-kagum dengan adegan aksi beberapa mutant disini. Seperti Zero dengan gaya menembaknya yang keren. Juga adegan Wade dengan pedangnya (sebelum jadi Deadpool) ketika keluar dari elevator. Wolverine pun terlihat perkasa dengan cakar adamantiumnya yang sanggup membelah apapun. Hanya sayang tidak terlihat terlalu buas . Malah lebih terlihat stylish seperti ketika dia berjalan santai dengan background helikopter yang terbakar. Hanya sayang, pengenalan dengan tokoh Gambit tidak dibuat memorable meskipun tidak dapat dibilang jelek. Walaupun sudah absen di tiga film sebelumnya, ternyata Gambit masih belum diberikan porsi yang banyak.

Hugh Jackman memang sudah melekat dengan Wolverine. Sulit untuk mencari penggantinya yang pas. Namun disini saya lebih terkesan dengan penampilan Liev Schreiber sebagai Sabretooth. Kebengisannya terlihat dari
pandangan mata dan nyengiran mulutnya. Beberapa pertempuran mereka terlihat begitu beringas. Salut untuk kerja para stuntman-nya. Namun Hood terlihat kehabisan ide untuk menggambarkan bagaimana mereka bertarung, Wolverine hanya berteriak dan Sabretooth cuma menggeram. Terkam sana terkam sini. Merusak semua property yang ada. Atau ini hanya untuk menunjukan kebuasan mereka berdua. Taylor Kitsch cukup pas bermain sebagai Gambit. Juga dengan Daniel Henney sebagai agen Zero (mengingatkan saya akan Russell Wong). Juga Lynn Collins yang berperan cukup bagus sebagai Silver fox mengingatkan saya dengan Michelle Mognahan. Kita lihat kelanjutan dari karir mereka di Hollywood. Lalu ada Ryan Reynolds sebagai Wade/Deadpool (kecerewetannya disini mengingatkan akan perannya yang lain dalam Blade 3 : Trinity). Juga tidak ketinggalan, permainan Dominic Mognahan yang terkenal sebagai Pippin di LOTR sebagai Bolt (yang sayangnya gampang terlupakan).


Film memang menarik di awal, dimana kita dibawa kepada petualangan James (Logan) dan Viktor sebagai tentara yang berperang pada setiap pertempuran seperti dalam Perang Dunia. Namun film menjadi sedikit kendor di bagian akhir karena hanya berisi adegan aksi yang berkesan ingin menunjukkan klimaks dari film. Penuh adegan asal seru tapi tidak mengesankan. Ditambah akhir seperti dipaksakan agar ‘menyambung’ dengan X-Men yang pertama. Walaupun ada sedikit twisted di akhir film yang cukup mengejutkan namun tidak membantu ending film ini. Sangat disayangkan ketajaman cakar adamantium tidak diimbangi dengan script yang sedikit tumpul. Adegan pertarungan tinju antara Wolverine dengan Blob pun terkesan hanya ‘mengisi’ waktu dan cuma ‘membantu’ jalan cerita.
Namun bagi anda yang memang ingin melihat bagaimana para mutant diluar X-Men Trilogy beraksi, anda memilih film yang tepat. Bahkan ada yang mengatakan film ini adalah pameran show aksi para superhero (mutant).

Ada beberapa pengambilan gambar yang menarik buat saya, misalnya pemandangan-pemandangan indah yang diambil dari angle jauh dan kamera yang bergerak dari atas lalu menerobos pepohonan mengikuti arah gerak mobil. Kerja yang bagus, Donald McAlpine. Mengenai asal usul nama Wolverine pun cukup menarik diikuti.

Well sebagai film summer tahun ini, Wolverine cukup mempunyai ‘cakar’ yang kuat. Walaupun tidak sekuat Ironman apalagi jika dibandingkan dengan The Dark Knight. Padahal ini menceritakan asal mula seorang superhero, seharusnya dibuat agar lebih menarik dan melekat ke dalam benak penonton. Kita tunggu X-Men Origins berikutnya yang menceritakan tentang Magneto.
Satu pesan saya, jangan keluar sebelum credit title berakhir karena ada adegan tambahan.
Powered By Blogger