Saturday, January 29, 2011

DEVIL (2010)


M. Night Shyamalan tapi kali ini bukan dia yang duduk di kursi sutradara. Setelah banyak yang mencela karya terakhirnya The Last Airbender (mudah-mudahan bukan karena ada kata the lastnya menjadi karya terakhir Shyamalan). Dia disini hanya sebagai produser dan penulis cerita. Shyamalan menunjuk John Erick Dowdle sebagai kaptennya. Ide cerita yang sederhana sebenarnya tentang devil. Entah kenapa dengan narasi awal oleh Ramirez, gua teringat akan Lady in the Water yang berkisahkan tentang dongeng seorang wanita. Dan film ini, menceritakan dongeng sang iblis. Bagaikan seorang detektif, para penonton diajak untuk menguji kemampuan masing-masing, apa yang sebenarnya terjadi di dalam elevator dan siapa yang melakukannya. Walaupun tanpa petunjuk-petunjuk yang jelas, kita tetap dibuat sedikit terperangah siapa pelakunya (walau sebenarnya untuk cerita yang ditulis oleh Shyamalan termasuk biasa aja, menurut gua). Bahkan solusi film pun sangat menarik menurut gua. Mengandung nilai moral yang luar biasa. This is the story between human dan devil wrapped in an elevator.


Alur cerita pun biasa lambat di awal, namun intensitas meningkat ketika lima orang terjebak dalam sebuah elevator. Dengan pandainya cerita memutar balikkan fakta, muncul petunjuk baru lalu muncul masalah baru dan begitu seterusnya. Mungkin kita bosan, namun gua yakin bahwa semua akan penasaran dengan apa yang akan terjadi selanjutnya. Mengasyikan menonton film ini, karena tidak seperti film thriller horor yang biasanya bodoh. Paling tidak film ini tidak terjebak situasi seperti itu.

Gua selalu suka karya Shyamalan bahkan gua suka The Last Airbender. Untuk film ini pun, gua cenderung suka. Dengan pemain yang hampir gua tidak kenal kecuali Bokeem Woodbine, Matt Craven dua-duanya berperan sebagai penjaga di film ini. Bojana Novakovich, gua inget dia pernah maen jadi anaknya Mel Gibson di Edge of Darkness. Yang lainnya gua tidak tahu. Mungkin durasi yang hanya 80 menit cukup membantu stabilitas film sehingga tidak membosankan untuk terus dicermati.

Yang patut menjadi perhatian adalah angle terbalik yang diambil Tak Fujimoto (penata kamera) ketika men-shoot jembatan dan bangunan-bangunan, lalu angle normal di akhir film yang men-shoot jembatan yang sama, gua menganggap ini sebagai simbolisme dari devil tadi. I like it. Yang perlu diingat adalah kata-kata Ramirez di penghujung film. I am not gonna tell you what it is, you should see it for yourself.
Film berbujet 10 juta dolar ini sudah menghasilkan 56 juta dolar di seluruh dunia.

2 comments:

Anonymous said...

Yang paling keren itu pas nonton di bioskop. Beda banget rasanya. Lebih dapat atmosfernya. Mungkin Shyamalan lebih bagus jadi produser yak? :D

Bang Mupi said...

Memang selalu lebih asik dibioskop, bro :D

Powered By Blogger