The Queen, Helen Mirren. Well,
saya belum nonton filmnya (jadi ngapain disebutin). Hanya memang cukup luar biasa karakter yang
dimainkan oleh Helen Mirren disini, Ratu Elizabeth. Hanya sayang saya belum nonton, jadi
sementara ini ga bisa komen. Pertama
kali saya melihat penampilan Helen Mirren di National Treasures : Book of
Secrets, jadi ibunya Nicolas Cage disitu.
Film yang cukup komersil. Saya
nonton Mirren lagi di RED, maen bareng Bruce Willis. Salah satu film yang komersil juga, sampai
ada sekuelnya. Nah sekuelnya saya belum
nonton.
Dengan tidak mengetahui sama
sekali tentang cerita The Debt, saya menonton tanpa ekspektasi apapun. Dan saya langsung memutuskan diantara ketiga
film Mirren yang baru saya tonton, disinilah aktingnya Mirren yang paling oke. Itu kesimpulan pertama yang pertama kali
muncul habis menonton film ini. Ok that’s
it, review selesai. Gak lah, saya tidak
setega itu mengecewakan teman-teman hehehe.
Saya baca-baca di google,
ternyata ini film remake dari sebuah film Israel (1997) berjudul Ha-Hov (kalo
diterjemahkan ke Bahasa Inggris menjadi The Debt juga). Saya pikir tadinya ini berdasarkan kisah
nyata tapi ternyata bukan. Kisah tiga
orang agen Mossad yang dituturkan dengan flash back antara kejadian sekarang
dengan kejadian ketika mereka melakukan misi bertiga. Dari judulnya mungkin sudah tertebak apa yang
terjadi selanjutnya, jadi saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang kisahnya.
Seperti tadi yang saya bilang di
atas, performance dari Mirren paling bagus di antara 3 filmnya yang sudah saya
tonton. Jadi penasaran pengen nonton
film-film Mirren yang lain. Aktris
peraih Oscar dan Golden Globe sebagai aktris terbaik lewat film The Queen (yang
ternyata belum saya tonton) berhasil menampilkan akting seorang agen wanita tua
yang masih tough dengan sangat baik. Pemain lain yang memainkan agen Mossad tua
lainnya yaitu Tom Wilkinson dan Ciaran Hinds.
Nah kebetulan aktor dan aktris yang berperan ketika mereka masih muda,
yang cukup menarik perhatian adalah Jessica Chastain yang bermain sebagai
Mirren muda. Aktingnya pun cukup
bagus. Emosinya terbaca jelas di mimik
wajahnya. Yang sedikit kurang justru
adalah Sam Worthington. Entah kenapa lucu saja tiap liat dia di depan layar
beraksi. Pokoknya ga dapet deh
ekspresinya.
Cerita cinta segitiga ketiga agen
ini memang agak sedikit tanggung diceritakan, but well mungkin ketika kita
berpikir apa yang terjadi dengan kisah cintanya, kita sudah diberi kejutan lain
tentang apa yang terjadi pada misi mereka dahulu. Dan kemudian kita dibuat lupa dengan kisah
cinta mereka karena ada kejutan lain selain itu.
John Madden sang sutradara, pernah dinominasikan sebagai sutradara terbaik lewat Shakespeare in Love, sebenarnya sudah berhasil membuat sebuah thriller yang cukup baik. It’s a fight between good and evil. Cukup menegangkan walaupun bukan adegan aksi tapi beberapa momen cukup membuat kita menahan napas. It worked. Karena memang ketiga agen mossad ini bukanlah James Bond. Jadi jangan berharap mereka melakukan aksi fantastis layaknya agen rahasia yang jago beraksi. Bisa dibilang aksi mereka cukup hening hehehe. Tapi tetap menegangkan kala menontonnya.
Ketika teman-teman ingin mencari
sebuah film aksi spionase yang gegap gempita, janganlah menonton film ini. Tapi bagi yang suka thriller “hening” yang
ketegangannya didapat melalui thrillernya dan cukup smart, film ini bisa
memuaskan. Bagi yang ingin melihat
akting bagus dari Helen Mirren dan Jessica Chastain, bolehlah menyaksikan film
ini. Ingin melihat Sam Worthington
beraksi atau berakting, hmm..mending liat Man on a Ledge aja deh.
Hampir lupa, yang patut dicatat
screenplay-nya ditulis oleh Matthew Vaughn, sutradara Kick Ass dan X-Men :
First Class. Ada satu adegan menarik yang perlu dicatat ketika Jesper
Christensen (sang antagonis) bermain “psikologi” dengan ketiga agen Mossad muda
ini. Dan jika ada yang nanya, bagus mana
sama versi aslinya, well My answer is I don’t know tapi it’s quite worth to
watch this Hollywood version.
No comments:
Post a Comment