Thursday, May 5, 2016

STAR TREK (2009)




Sudah lama banget dulu nonton film ini, hanya belum sempat bikin review.  Kayaknya waktu itu saat saya lagi malas-malasnya bikin review, sekarang mau diniatin lagi bikin review.  Mudah-mudahan tetap semangat hehehe.  Kemaren sempet nonton lagi film ini, karena sebelumnya saya nonton Star Wars 7 : The Awakening Force, karya J.J. Abrams juga.  Karena sutradaranya sama, makanya tiba-tiba saya pengen nonton Star Trek lagi.  Maaf bagi Trekkie, saya tidak suka nonton Star Trek versi lama.  Entah kenapa malas saja nontonnya.  Jadi bisa dibilang saya tidak tahu sama sekali berbagai jenis film Star Trek sebelum ini.  Kecuali karakternya Spock, itu saya tahu.

Saya suka film-filmnya Abrams, bahkan berbeda dengan orang lain, Mission Impossible 3 adalah film favorit saya dari semua franchisenya Mission Impossible.  I like Super 8.  Jadi ketika mendengar Star Trek akan direboot oleh Abrams, saya antusias sekali.  So sebagai bukan penggemar Star Trek yang dulu, inilah opini saya tentang film Star Trek.

Film dibuka dengan cukup dramatis menurut saya. A new born yang bagus sebagai adegan pembuka.  Dan memang kemudian adegan-adegan seru penuh aksi, adegan drama dan pameran visual effect bersatu padu dengan pas sampai akhir film.  Abrams, as I said, you are a brilliant director.  Abrams berhasil membuat saya yang bukan penggemar Star Trek, jadi sangat menyukai Star Trek lewat film ini.  Mungkin salah satu alasan saya tidak menyukai Star Trek versi jadul adalah teknologi visual effect yang jelas jauh lebih bagus sekarang daripada dulu.  Tapi disini, special effect itu tidak berlebihan tapi memang pas mendukung ceritanya.


Chris Pine sebagai Captain Kirk pas, cerdas dan nakalnya merupakan kombinasi yang cocok jadi kapten kapal pesawat luar angkasa.  Padahal saya juga cerdas dan nakal lho hahahaha.  Tapi diantara semua yang paling pas menurut saya adalah Zachary Quinto sebagai Spock.  Tidak disangka Quinto yang tadinya berperan sebagai villain di serial Heroes, bisa bermain sangat-sangat pas sekali sebagai Spock.  Makanya begitu tahu Quinto dipilih sebagai Spock. Saya langsung memuji casting departmentnya film ini dan Abrams tentu saja.  Ensemble pemain lain seperti Zoe Saldana, Karl Ubran, John Cho, Anton Yelchin dan Simon Pegg, tidak menonjol di antara mereka semua tapi pas.  Pokoknya semuanya pas di film ini. 

Bahkan istilah-istilah teknologi dalam film ini, saya bisa mengerti.  Tapi entah itu karena saya cerdas seperti yang saya bilang tadi atau memang Abrams berhasil menerangkannya dengan pas di film ini.
Hmm..mungkin bagi yang tidak mengenal tokoh villain di film ini.  Yah, dia Eric Bana. Pemain Hulk di film Hulk besutan Ang Lee.  Ada sedikit becandaan.  Well, you could say “Hulk beats Thor in this movie”  karena pemain ayahnya Captain Kirk di film ini adalah Chris Hemsworth.

So Abrams does it again.  Film ini pas sekali ramuannya antara drama, aksi, humor dan kinerja special effectnya.  Sekali saya sebagai bukan penggemar Star Trek, mampu dibuat Abrams menjadi seorang yang menyukai Star Trek lewat film ini, meskipun saya tetap tidak berniat menonton film-film Star Trek yang dulu, tapi lewat film ini, paling tidak saya jadi berniat untuk menunggu film-film Star Trek berikutnya.  Hanya agak sedikit membingungkan disini adalah tentang time travel, jadi kalau ingin menonton film ini, pay more attention to the thing about time travel.  Kalo saya, sekali lagi karena tadi saya bilang saya juga cerdas kayak Captain Kirk, jelaslah saya mengerti tentang time travel di film ini hehehe.

Seperti yang saya bilang tadi, saya nonton ini karena saya menonton Star Wars 7 : The Force Awakens jadi teringat karya Abrams yang satu ini juga.  Jadi lebih bagus mana antara Star Trek dan Star Wars 7 menurut saya?  Hmm…tunggu saja review saya tentang Star Wars 7 : The Force Awakens. (smiles)

No comments:

Powered By Blogger