Sudah lama banget dulu nonton
film ini, hanya belum sempat bikin review.
Kayaknya waktu itu saat saya lagi malas-malasnya bikin review, sekarang
mau diniatin lagi bikin review.
Mudah-mudahan tetap semangat hehehe.
Kemaren sempet nonton lagi film ini, karena sebelumnya saya nonton Star
Wars 7 : The Awakening Force, karya J.J. Abrams juga. Karena sutradaranya sama, makanya tiba-tiba
saya pengen nonton Star Trek lagi. Maaf
bagi Trekkie, saya tidak suka nonton Star Trek versi lama. Entah kenapa malas saja nontonnya. Jadi bisa dibilang saya tidak tahu sama
sekali berbagai jenis film Star Trek sebelum ini. Kecuali karakternya Spock, itu saya tahu.
Saya suka film-filmnya Abrams,
bahkan berbeda dengan orang lain, Mission Impossible 3 adalah film favorit saya
dari semua franchisenya Mission Impossible. I like Super 8. Jadi ketika mendengar Star Trek akan direboot
oleh Abrams, saya antusias sekali. So
sebagai bukan penggemar Star Trek yang dulu, inilah opini saya tentang film
Star Trek.
Film dibuka dengan cukup dramatis
menurut saya. A new born yang bagus sebagai adegan pembuka. Dan memang kemudian adegan-adegan seru penuh
aksi, adegan drama dan pameran visual effect bersatu padu dengan pas sampai
akhir film. Abrams, as I said, you are a
brilliant director. Abrams berhasil
membuat saya yang bukan penggemar Star Trek, jadi sangat menyukai Star Trek
lewat film ini. Mungkin salah satu
alasan saya tidak menyukai Star Trek versi jadul adalah teknologi visual effect
yang jelas jauh lebih bagus sekarang daripada dulu. Tapi disini, special effect itu tidak
berlebihan tapi memang pas mendukung ceritanya.
Chris Pine sebagai Captain Kirk
pas, cerdas dan nakalnya merupakan kombinasi yang cocok jadi kapten kapal
pesawat luar angkasa. Padahal saya juga
cerdas dan nakal lho hahahaha. Tapi
diantara semua yang paling pas menurut saya adalah Zachary Quinto sebagai
Spock. Tidak disangka Quinto yang
tadinya berperan sebagai villain di serial Heroes, bisa bermain sangat-sangat
pas sekali sebagai Spock. Makanya begitu
tahu Quinto dipilih sebagai Spock. Saya langsung memuji casting departmentnya
film ini dan Abrams tentu saja. Ensemble
pemain lain seperti Zoe Saldana, Karl Ubran, John Cho, Anton Yelchin dan Simon
Pegg, tidak menonjol di antara mereka semua tapi pas. Pokoknya semuanya pas di film ini.
Bahkan istilah-istilah teknologi
dalam film ini, saya bisa mengerti. Tapi
entah itu karena saya cerdas seperti yang saya bilang tadi atau memang Abrams
berhasil menerangkannya dengan pas di film ini.
Hmm..mungkin bagi yang tidak
mengenal tokoh villain di film ini. Yah,
dia Eric Bana. Pemain Hulk di film Hulk besutan Ang Lee. Ada sedikit becandaan. Well, you could say “Hulk beats Thor in this
movie” karena pemain ayahnya Captain
Kirk di film ini adalah Chris Hemsworth.
So Abrams does it again. Film ini pas sekali ramuannya antara drama,
aksi, humor dan kinerja special effectnya.
Sekali saya sebagai bukan penggemar Star Trek, mampu dibuat Abrams
menjadi seorang yang menyukai Star Trek lewat film ini, meskipun saya tetap
tidak berniat menonton film-film Star Trek yang dulu, tapi lewat film ini, paling
tidak saya jadi berniat untuk menunggu film-film Star Trek berikutnya. Hanya agak sedikit membingungkan disini
adalah tentang time travel, jadi kalau ingin menonton film ini, pay more
attention to the thing about time travel.
Kalo saya, sekali lagi karena tadi saya bilang saya juga cerdas kayak
Captain Kirk, jelaslah saya mengerti tentang time travel di film ini hehehe.
Seperti yang saya bilang tadi,
saya nonton ini karena saya menonton Star Wars 7 : The Force Awakens jadi
teringat karya Abrams yang satu ini juga.
Jadi lebih bagus mana antara Star Trek dan Star Wars 7 menurut saya? Hmm…tunggu saja review saya tentang Star Wars
7 : The Force Awakens. (smiles)
No comments:
Post a Comment