Monday, June 27, 2011

BATTLE : LOS ANGELES (2011)





Film invasi alien banyak diproduksi oleh Hollywood. Sebut saja yang paling terkenal mungkin adalah Independence Day karya Roland Emmerich dan Dean Devlin yang sangat fenomenal dan spektakuler. Yang hebatnya bahkan sosok aliennya pun sedikit sekali terekspos hanya diwakilkan oleh piring terbang berukuran raksasa. Mungkin satu lagi yang langsung terlintas di benak gua adalah War of The World-nya Tom Cruise yang begitu mencekam, ketika dunia diserang tripod-tripod besar. Jenis film seperti ini selalu menarik perhatian gua. Makanya begitu pertama kali melihat trailer Battle : Los Angeles, langsung saja gua bertekad untuk menonton film ini. Karena lewat film invasi alien inilah biasanya penduduk bumi baru bersatu padu melawan mereka. Itulah salah satu alasan kenapa gua suka film dengan tema seperti ini.



Seperti layaknya film disaster, awal diceritakan para tokoh-tokohnya, yang terus terang biasanya gua tertarik dengan film yang banyak karakternya, tapi disini terlalu banyak dan bahkan sedikit membingungkan. Kemunculan alien pun tidak dibuat heboh bahkan cenderung biasa apalagi sebagian banyak ditampilkan lewat cuplikan di televisi. Mungkin untuk tujuan menghemat biaya, tapi sayang sekali impactnya tidak terasa mencekam seperti ID4.



Gua pun merasa seperti nonton Black Hawk Down dengan misi penyelamatan warga sipil yang selamat dari penyerangan makhluk-makhluk luar angkasa itu. Tidak jelek sebenarnya, hanya sedikit bosan dengan bertambah sedikitnya anggota tim penyelamatan itu, yang sepertinya menjadi jalan cerita film ini. Monoton. Mudah ditebak. Tapi adegan akhir cukup sedikit menaikkan kadar ketegangan tapi tidak banyak naiknya. I don’t know why, mungkin ini hanya gua doang yang berpikir seperti ini, gua malah lebih suka Skyline daripada Battle Los Angeles ini.
Salah satu yang juga membuat kurang film ini adalah minimnya ilustrasi musik yang bisa membuat penonton lebih merasakan betapa kejamnya para alien-alien itu dan betapa bumi sudah dihancurkan mereka. Namun dibalik semua kekurangan itu, gua merasa ini salah satu film alien yang paling realistis, jika benar memang ada alien yang akan menyerang bumi. Tidak ada aksi heroik yang berlebihan dari para jagoannya. Kadarnya masih mendekati normal layaknya manusia biasa, bukan superhero atau super lucky. Apalagi rusaknya kota Los Angeles pun terlihat pas. Sekali lagi sayang kenapa tidak ada ilustrasi musik yang mengiringi adegan ini.
Jika mencari film yang menjual aksi, mungkin film ini bisa memenuhi syarat. Hanya sayang adegan demi adegan berlangsung dengan datar tanpa ada ikatan emosi dari penonton. Sekedar lewat. Sayang sekali. Bahkan tidak ada momentum klimaks yang benar-benar puncak sehingga membuat pandangan penonton tidak beranjak dari layar dengan hati kembang kempis menunggu akhir dari peperangan ini. Bahkan kerjaan gua sepanjang film, hanya menebak prajurit mana yang akan mati di adegan berikutnya. Hal ini gua rasakan juga waktu nonton Poseidon.




Tampaknya film ini tidak bisa mengangkat Aaron Eckhart menjadi lebih terkenal. Mungkin Ramon Rodriguez yang bisa naik pamornya. Dan kasian dengan Bridget Moynahan dan Michelle Rodriguez, karakter mereka gampang terlupakan dalam film ini.


Sebenarnya melihat judulnya, gua membayangkan pertempuran dahsyat umat manusia melawan alien. Dengan setting di kota besar, film ini punya peluang untuk jadi film yang lebih seru daripada Predator (sama kan tentang melawan alien) yang mengambil setting di hutan. Film berdurasi 116 menit ini berbujet 70 juta dolar sudah menghasilkan 202 juta dolar di seluruh dunia.

No comments:

Powered By Blogger