Produced by : Derek Anderson, Viktor Kubicek, Jeffrey Silver, Moritz Borman
Starring : Christian Bale, Sam Worthington, Anton Yelchin, Moon Bloodgood, Bryce Dallas Howard, Helena Bonham Carter
Written by : John Brancato, Michael Ferris
Music by : Danny Elfman
Cinematography : Shane Hurlbut
Edited by : Conrad Buff
Running time : 115 minutes
Budget : US$ 200 millions
Distributed by : COLUMBIA PICTURES (Internasional), WARNER BROS (US)
Jika anda mengikuti saga Terminator, pasti anda mengenal tokoh yang bernama John Connor. Pemimpin kelompok Resistance yang memimpin sisa-sisa umat manusia melawan para robot. Dalam Terminator dan Terminator 2 : Judgment Day, diceritakan bagaimana para mesin kembali ke jaman sekarang untuk mencegah agar John Connor tidak jadi pemimpin di masa yang akan datang. Terminator 1 mengarah pada Sarah Connor sang ibu. Lalu pada Terminator 2, yang menjadi sasaran adalah John Connor waktu masih remaja. Tapi baru di Terminator 3 : Rise of the Machines, diceritakan bagaimana awal mula mesin mengambil alih dan nuklir meledak dimana-mana. Enam tahun setelah film terakhir keluar, muncullah kini installment terbarunya yang diberi judul Terminator Salvation dan disutradarai oleh McG (sutradara dwilogi Charlie’s Angels dan We Are Marshall). Sebenarnya banyak yang meragukan hasil akhir film ini di tangan McG. Kita lihat pendapat anda setelah menonton salah satu film summer blockbuster tahun ini yang diramalkan menjadi salah satu pesaing Transformer 2 : Revenge of the Fallen.
Ide cerita lebih ambisius dari Terminator 3 yang masih mengikuti formula Cameron, dengan cerita yang ditulis oleh (dalam credit title) tertulis nama John Brancato dan Michael Ferris tapi ternyata dipoles lagi oleh Jonathan Nolan dan Paul Haggis.
Di awal film, anda akan terpuaskan dengan gambaran McG dengan situasi sesudah Judgment Day. Adegan awal yang digambarkan sedikit abu-abu cukup membuat suasana after Judment Day terasa. Kegersangan dan kekerasan akibat perang dengan mesin yang berkesinambungan terlihat di layar. Long take yang dipilih oleh McG pun cukup lumayan.
Adegan aksi di film ini cukup intense walaupun menurut saya agak sedikit membosankan di akhir film, tapi film ini sudah menyuguhkan adegan-adegan aksi khas summer movies. Sebenarnya bisa dibilang ide film ini hanya secuil kecil dari kepingan-kepingan cerita Terminator Saga, hanya dipoles sedemikian rupa dengan adegan-adegan aksi dan ledakan-ledakan dahsyat untuk menambah durasi film.
Hilangnya konsep mesin waktu dan satu musuh yang sulit untuk dikalahkan membuat film ini tidak seperti film Terminator yang lain. Bahkan musuhnya disini kebanyakan tanpa wajah.
Ada yang mengatakan bahwa villain di film ini justru kurang kuat padahal banyak jenis robot yang diperkenalkan di film ini. Dan memang benar dengan banyaknya variasi robot justru musuh di film ini tidak terfokus atau lebih universal.
Bale berhasil memperlihatkan kepada penonton bahwa dia lelah berperang dengan mesin. Walaupun suaranya mengingatkan kita akan Batman, tapi mimik mukanya menunjukkan dia lelah berperang dengan mesin dan ingin segera mengakhirinya. Tapi dia tidak terlihat seperti “manusia biasa” disini dibandingkan dengan Edward Furlong (pemeran John Connor di Terminator 2) bahkan oleh Nick Stahl (pemeran John Connor di Terminator 3) sekalipun juga.
Kehadiran Marcus yang diperankan oleh Sam Worthington justru yang membuat film ini menarik dibandingkan dengan penampilan Bale. Tapi ironisnya menurut saya, justru kehadiran Marcus ini jugalah yang membuat film ini sedikit tidak “nyambung” dengan seri-seri sebelumnya. Ada yang mengatakan bahwa karakter Marcus lebih human dari John Connor. (sebagai tambahan, inilah kedua kalinya penampilan Bale dicuri, sebelum ini oleh Heath Ledger dalam The Dark Knight). Bryce Dallas Howard sebagai pengganti Claire Daines disini. Sebenarnya karakter ini bisa lebih dimaksimalkan daripada hanya sebagai background dari Bale.
Linda Hamilton (pemeran Sarah Connor di T1 dan T2) menyumbangkan suaranya disini dalam tape yang didengar oleh John.
Oh satu lagi saran saya, sebaiknya anda menonton tiga film sebelumnya terlebih dahulu sebelum menonton film ini.
“I’ll be Back” (well, I hope not)