Friday, January 16, 2009

TRANSPORTER 3

Directed by : Oliver Megaton

Produced by : Luc Besson, Steve Chasman

Starring : Jason Statham, Francois Berleand, Robert Knepper, Natalya Rudakova, Jeroen Krabbe, David Atrakchi

Written by : Luc Besson, Robert Mark Kamen


Music by : Alexandre Azaria


Cinematography : Giovanni Fiore Coltellacci


Edited by : Camille Delamarre, Carlo Rizzo


Running time : 100 minutes

Budget : US$ 41.000.000

Rated : PG-13 (for sequences of intense action and violence, some sexual content and drug material)

Distributed by : EuropaCorp, Lionsgate, 20th Century Fox (United Kingdom)

Pada tahun 2002 muncul tokoh Frank Martin yang diciptakan oleh Luc Besson. Frank adalah seorang transporter, seseorang yang pekerjaannya mengantarkan ‘sesuatu’ ke suatu tempat. Frank mempunyai tiga peraturan.
1. Never Change the Deal
2. No Names
3. Never Look in the Package

Karakter Frank yang berotot, cool, jago bela diri ini dimainkan dengan pas oleh Jason Statham. Film pertama disutradarai oleh Corey Yuen yang juga merangkap fighting coreographernya. Dengan modal US$ 21 juta berhasil mendapatkan total US$ 43 juta di seluruh dunia. Dilanjutkan dengan sequelnya yang penyutradaraannya beralih ke Louis Letterier (Corey Yuen masih merangkap fighting choreographer). Film keduanya mendapatkan dolar lebih banyak. Dengan bujet US$ 32 juta, tapi mengantongi US$ 85 juta di seluruh dunia. Installment-nya yang terakhir kini disutradarai oleh Oliver Megaton.

IT’S TIME TO BREAK ALL THE RULES
Bercerita tentang Frank yang sudah pensiun. Ketika ditawari oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan, Frank merekomendasikan temannya Malcolm (David Atrakchi). Ketika suatu malam, rumah Frank ditabrak oleh sebuah mobil yang ternyata didalamnya terdapat Malcolm yang luka parah. Begitu hendak dilarikan ke rumah sakit, ambulance yang mengangkut Malcolm meledak. Lalu Frank mendapati seorang gadis di jok belakang mobil. Sebelum akhirnya Frank dipukul pingsan.

Begitu terbangun, Frank berhadapan dengan Johnson (Robert Knepper). Ternyata Johnson lah yang mempekerjakan Malcolm dan kini dia ingin Frank yang melanjutkan pekerjaan Malcolm. Seperti Malcolm, pergelangan tangan Frank dipasang semacam alat. Johnson menerangkan bila Frank terpisah 75 feet dari mobilnya maka Frank akan meledak. Dengan terpaksa Frank melaksanakan ‘mission’ yang diberikan Johnson. Hanya anehnya Johnson menyertakan Valentina (Natalya Rudakova), gadis yang didapati Frank berada di jok belakang mobil, untuk ikut bersama Frank.

Mulailah perjalanan Frank , kemanapun Johnson menyuruhnya pergi. Tapi ternyata ada pihak lain yang mengikuti Frank. Dengan bantuan temannya, Tarconi (Francois Berleand), Frank berusaha melarikan diri dari pihak-pihak yang mengincarnya. Bagaimana cara Frank lepas dari alat di tangannya? Apalagi masalah bertambah ketika mobilnya masuk ke dalam sungai. Apakah yang sebenarnya menjadi tugas Frank?

Luc Besson adalah sineas Perancis yang terkenal. Film-film yang disutradarainya antara lain La Femme Nikita, Leon: The Professional, The Fifth Element. Selain menulis dan menyutradarai, Luc pun memproduseri banyak film seperti Taxi, Kiss of the Dragon dan Transporter tentu saja. Penulisan naskah dibantu oleh Robert Mark Kamen yang setia menemani dari film pertamanya.

Sebenarnya ide mengenai alat yang tidak boleh terpisah jauh dari pusatnya, pernah diterapkan dalam film Wedlock (1991) yang dibintangi oleh Rutger Hauer, Mimi Rogers dan Joan Chen. Untuk menambah ketegangan dan konflik maka Frank dipasang gelang, dimana jika Frank berada lebih dari 75 feet (kira-kira 22,86 meter) maka gelang tersebut akan meledak. Padahal poin ini bisa dibuat lebih menegangkan tapi sayang malah digunakan untuk hal-hal yang tidak berguna kecuali ketika mobil Frank tercebur ke dalam air. Penonton dibuat penasaran dengan apa yang dilakukan Frank.

Selain menggunakan “gelang” , Frank pun “harus” jatuh cinta dengan Valentina. Kenapa saya mengatakan HARUS, well untuk seorang Frank Martin yang jarang bicara, seharusnya tidak begitu gampang jatuh cinta, ataupun bisa jatuh cinta tapi dengan alasan yang tepat. Nah disini tidak diperlihatkan bagaimana Frank bisa menyukai Valentina bahkan prosesnya pun berlangsung sangat cepat. Aspek jatuh cinta ini memang dipaksakan untuk menambah bobot film (padahal tidak harus demikian) sehingga karakter Frank menjadi semakin sulit posisinya. Lihat betapa lunaknya hati Frank di seri ketiga ini, dengan mengajak berkenalan, mengulurkan tangan untuk berkenalan, berbicara tentang makanan favorit. Berbeda jauh ketika dia berhadapan dengan Shu Qi, mungkin inilah yang dinamakan jodoh.

Untuk adegan laganya pun mengalami sedikit penurunan. Corey Yuen tidak terlihat mumpuni dalam menggarap adegan baku hantam. Tidak ada yang terlihat istimewa. Ingat adegan berkelahi dengan oli berceceran di lantai (Transporter yang pertama), cukup menarik kan?

Bagaimana dengan isu limbah beracun yang menjadi adegan pembuka dan bahkan sebenarnya inilah akar dari semua kejadian-kejadian di film ini. Jangan berharap banyak. Hal ini hanya merupakan plot yang tidak berkembang. Walaupun sebenarnya bisa menjadi poin yang menarik juga.

Tapi tetap ada hal-hal yang masih cukup berharga di sini, misalnya ketika Frank berhadapan dengan lawannya yang lebih besar. Juga adegan di dalam air, walaupun terlihat sedikit tidak masuk akal, tapi patut diakui idenya cukup pintar. Juga ketika Frank mengendarai sepeda dengan lincahnya untuk mengejar mobilnya.

Jason Statham sudah dikenal sebagai aktor laga yang jarang bicara tapi aksinya mantap. Tapi jika tidak berkembang dengan perannya, lama kelamaan nasibnya bisa seperti Jean Claude Van Damme atau Steven Seagal. Tapi hal ini rasanya belum dikhawatirkan oleh Jason karena saat ini orang-orang masih menggemarinya. Sang villain diperankan oleh Robert Knepper. Jika anda penggemar serial Prison Break pasti mengenali wajah Knepper. Valentina diperankan oleh aktris gres, Natalya Rudakova. Sobat Frank, Tarconi masih diperankan oleh Francois Berleand.


Jika anda berharap melihat aksi-aksi seru, hmm.. film ini masih bisa dianggap memadai meskipun tidak terlalu dahsyat. Dan yang pasti apabila Luc Besson tidak ingin melanjutkan Transporter ke jilid berikutnya. Melihat kemampuannya mengendarai sepeda di film ini, Jason Statham masih bisa beraksi di film yang baru, dengan judul “The Biker”.

12 comments:

Anonymous said...

Halo Bro,

Saya sendiri baru nonton Transporter 3 dan merasa ada penurunan kualitas dalam film ini. Berantemnya Corey Yuen lama-lama jadi engga menarik dan membosankan. Gitu-gitu melulu... Lawan orang banyak ama lawan orang gede di terakhirnya. Bosan juga lihatnya.

Yang lebih parah itu si cewe Valentina. Aduh, itu cewe menyebalkan banget (adegan Striptease itu 'seharusnya' lucu, tapi bikin gw benar-benar ga tahan - belum lagi aktingnya Valentina yang super kaku (somehow rambut merahnya ingetin gw ama Milla Jovovich di The Fifth Element?).

Terus plot ceritanya... aduh... itu adegan terakhir kenapa si Johnson ga ditembak langsung aja ama si Frank? Biar keren harus naik mobilnya dulukah pakai lompat kereta lepas? Ambil pistol DOR kenapa? Terus kalau memang udah tahu siapa yang jadi client si tukang culik... kenapa ga orang-orang itu disandera balik aja? Terus bilang Tarconi suruh Frank bawa balik itu cewe ke polisi?

Berjuta kenapa tapi gw bahkan ga bisa memberi jawaban satupun.

Bang Mupi said...

setuju banget...hehe

The Heart is A Lonely Hunter said...

Wah, kalo buat saya sih, selama judulnya itu adalah Jason Statham di Transporter (bukan di felm lainnya ya), pasti saya akan tonton.. seandainya sampe jilid sepuluh pun juga pasti saya tunggu.. he..he.. Nice Review btw..

Bang Mupi said...

Jason Statham mania nih ceritanya hehe...

Anonymous said...

Hahahaha... Tapi Jason Statham ampir semuanya juga perannya gitu-gitu aja kok. Tahun ini dia main Crank 2 tuh... Brazilian Job tahun ini or tahun depan sih?

Bang Mupi said...

kayaknya Brazilian Job tahun ini deh. Tapi yah sebenarnya Brazilian Job filmnya Mark Wahlberg, Jason bukan pemeran utamanya.

Ayex said...

dari yang pertama sampe yang ke tiga transporter gitu2 aja... pas nonton yang ke 3, kirain wah, ternyata... sama aja...

Bang Mupi said...

memang sih kualitas dari ketiga Transporter hanya sebagai film penghibur biasa. Tidak lebih. Tapi Jason Statham ternyata fan base-nya cukup kuat nih. Itulah yang menjadi daya jual film ini. Tapi yah, yang ketiga tetap yang paling buruk, menurut saya.

Anonymous said...

Paling seneng adegan ketika Jason membuka bagasi untuk ....mengambil baju!!!
Bond kalah rapi ma mas yang satu ini :)

Bang Mupi said...

wkwkwk...:)

Eko A Nugroho said...

sayang nih film ceweknya kurang mantabb!!!! Setuju gak nih?

Bang Mupi said...

wah relatif bro. Gua juga liat pertamanya jelek amat. tapi lama2 ya not bad lah.

Powered By Blogger