Terpesona oleh karyanya Francis
Lawrence, setelah menonton Constantine yang mana pemeran utamanya adalah Keanu
Reeves. Film tentang apa ya,
sebenarnya. Pengusir hantu atau roh
jahat atau tentang detektif dunia gaib.
Well yang pasti Constantine berdasarkan komik keluaran Hellblazer. Lawrence berhasil membuat film cerdas
(menurut gua yang cerdas juga), film yang sangat enak untuk diikuti. Alurnya bisa dibilang lambat dengan sedikit
style yang tidak lumrah. Beberapa kali
tertipu antara apa yang akan terjadi dengan karakter Constantine dan lawan
mainnya yang diperankan oleh Rachel Weisz (sebagai tambahan, mereka berdua
pernah bertemu dalam Chain Reaction garapan Andrew Davis).
Makanya begitu mendengar Lawrence
membuat film baru yang diperankan oleh Will Smith, gua sangat berantusias
dengan proyeknya. Will Smith mega
bintang Hollywood dengan beberapa filmnya yang pemasukannya menembus 100 juta
dolar di Amrik saja, bekerja sama dengan Lawrence sutradara baru yang langsung
masuk daftar favorit gua. Hasilnya bam,
gua nonton I am Legend di DVD (tragis amat nasib gua)
Gua ga baca sinopsisnya, tapi gua
hanya tau bahwa Will Smith akan beraksi solo hampir sepanjang film. Sangat menarik kan. Layaknya Tom Hanks di Cast Away, waktu itu
belum ada Buried dan 127 Hours. Apa yang
terjadi dengan Smith (Robert) yang tampil sendirian hampir sepanjang film,
hanya ditemani seekor anjing? Hasilnya
luar biasa menurut gua. Sekali lagi gua
amazed banget dengan Lawrence. Ia
berhasil membuat sebuah film yang tidak membosankan sepanjang durasinya, tentu
saja dengan performa Smith yang bagus.
![]() |
SINGLE FIGHTER |
Memang I Am Legend berbeda genre
dengan Cast Away (film yang tidak membosankan juga). I Am Legend bisa dibilang film yang lebih
memerlukan departemen special efek. Gua
sok misterius ya dengan filmnya hehehe, padahal kalo gua ga salah film ini
pernah tampil di salah satu stasiun tv swasta kita. Tapi ga apa-apa, semenjak Cabin in The Wood,
gua memang lagi bermisterius ria.
Dari awal, film sudah memberikan
perasaan depresi buat gua, apalagi semakin kesini, ekspresi wajah Smith semakin
membuat stres. Bayangkan kita hidup
sendirian di kota yang sudah dibilang kosong, ga ada manusianya, bahkan singa
pun bisa masuk kota (nyaingin tarzan kayaknya).
Gua mencatat waktunya hampir 40 menitan, Smith beraksi sendiri di depan
layar ….pengennya gua tulis layar bioskop, tapi apa daya, gua nontonnya ga di
bioskop. Gua ulangi, Smith beraksi
sendiri di depan layar LED 3D 60 inch (itu pengennya gua juga). Well, sudahlah lupakan tentang layar. Smith beraksi sendirian hampir 40 menitan,
tapi ga juga sih, kalo flashbacknya diitung.
Apalagi ditambah Marge dan Fred. (who are they)
Sebenarnya wabah virus sudah
sering difilmkan, misalnya Outbreak yang menjadi favorit gua. Tapi mungkin impact awal yang diberikan
Lawrence dengan kesendirian Smith sudah memberi kesan yang mantap buat yang
nonton (terutama gua). Hampir sepanjang
film, gua menebak-nebak apa yang akan terjadi selanjutnya (ini acara quiz atau
nonton film). Ketegangan demi ketegangan
terasa, memang bisa dibilang ini bukan film aksi, layaknya Constantine pun
bukan film action.
![]() |
FRANCIS LAWRENCE LAGI BEKERJA |
Namun sayangnya proyek Lawrence
berikutnya adalah sekuel dari Hunger Games.
Gua bukannya tidak antusias, tapi gua belum nonton Hunger Games. Tapi gua yakin kok sekuelnya bakal lebih
bagus dari film pertamanya. Karirnya
hampir sama dengan Bay, bermula dari sutradara video klip musik. Salah satu karya Lawrence adalah lagunya
Britney Spears, My Prerogative. Memang
Lawrence berbeda gaya dengan Bay. Hanya
sayang menurut gua, Michael Bay sedikit berlebihan di film-film terakhirnya
kecuali The Rock (one of my favorite movies).
Dan sebenarnya Bay yang tadinya ditunjuk membesut film ini sebelum
akhirnya malah bikin Bad Boys 2 bareng Smith.
Dari tadi ngomongin Lawrence
melulu. Sehebat-hebatnya Lawrence, kalo
tidak didukung oleh aktor yang tepat, maka sia-sialah kehebatannya. Beruntung ada Will Smith disini,
penampilannya luar biasa berakting sendiri (hanya ditemani anjingnya), hampir
di sepanjang film. Mungkin memang Smith
lebih terkenal dengan film aksinya, tapi setelah Pursuit of Happyness, Smith
membuktikan bahwa dirinya mampu berakting dengan baik. Sekedar info, proyek-proyek film Smith
berikutnya, Hancock 2, Bad Boys 3 dan I, Robot 2.
Ada satu lagi artis terkenal yang
tampil di film ini, yaitu Emma Thompson.
Mungkin anda harus jeli untuk melihat munculnya dia dimana. Hehehe.
Hasil dari film ini cukup
fantastis, dengan bujet 150 juta dolar, menghasilkan 585 juta dolar di seluruh
dunia. Film ini membuktikan bahwa Smith
memang salah satu bintang top Hollywood saat ini. Mungkin yang mengharapkan banyak adegan aksi
akan kecewa dengan film ini. Selayaknya
Constantine, porsi adegan aksi dalam kedua film ini cukup buat gua. Tidak perlu aksi dahsyat untuk membuat film
menjadi bagus di mata gua. Mungkin
dengan tema cerita yang umum pun bisa membuat film menjadi bagus asal diramu
dengan pas.
Dengan segala yang terkandung
dalam film ini ditambah ending yang menurut gua tidak memaksakan, gua menobatkan film ini sebagai salah satu
favorit gua selain film I, Robot, Constantine, Pursuit of Happyness.
![]() | |
INI COVER BUKU EDISI PERTAMA |
Sekedar informasi tambahan, film ini berdasarkan novel karangan Richard Matheson yang berjudul
sama. Ternyata beliau ini juga yang menulis Stir of Echoes dan What Dream May Come, dan juga penulis cerita Reel Steel.