Tidak pernah ada kata telat untuk
menonton film bagus (yeah, ini pembelaan gua aja karena nonton filmnya telat
banget). Sekali lagi gua memuji strategi
Marvel dalam membangun hype The Avengers, dengan menyelipkan berbagai adegan
dalam film-film mereka sehingga terjalin benang merah yang kuat. (tertinggal satu langkah kau, DC) Dari sejak Ironman, Incredible Hulk, Thor dan Captain America, para penonton yang
bukan penggemar komikpun jadi mengenal para karakter tersebut. (sekali lagi strategi yang hebat dari Marvel)
![]() |
Ini nih Joss Whedon sang sutradara |
Menurut pengamatan gua yang super
canggih. Sangat sulit untuk menyatukan
para superhero dalam satu film karena
masing-masing punya ego. Tapi pengamatan
gua yang super canggih itu hancur berantakan karena jelas Joss Whedon sebagai
sang sutradara lebih powerful dibandingkan para superhero anggota The Avengers. Whedon berhasil memadukan dan membagi
masing-masing karakter dengan pas bahkan gua bisa suka dengan Hawkeye di film
ini selain karakter-karakter yang lain.
Dan merupakan mimpi para penggemar Marvel, melihat jagoan mereka beraksi
dalam satu film.
Sang musuh dipilih dari
villainnya Thor, Loki. Adiknya Thor
(adik angkat, as Thor said, he was adopted) Mungkin karena harus jadi lawan
tangguh The Avengers maka dewa lah yang dipilih jadi musuhnya. Namun terus terang Loki terlihat lemah
sebagai villain, untunglah masih ada cs-nya yang membantu melawan para pahlawan kita
ini. Jadi di bagian akhir sangat seru
pertempurannya. Sangat klimaks menurut
gua.
![]() |
Ga nyangka bakal suka karakter Hawkeye disini |
Sedikit saran, sebaiknya menonton
seluruh tim-nya marvel sebelum menonton The Avengers karena akan lebih mengerti
jalan ceritanya. Karena akan lebih
mengenal karakter masing-masing superhero (sekali lagi gua memuji strateginya
Marvel). Bahkan sampai detik ini, The
Avengers terbukti menjadi film terlaris di Amrik tahun 2012, mengalahkan sang
jagoan tunggal Batman di The Dark Knight Rises.
Mungkin satu yang mengusik
sanubari gua (gaya bahasanya), Edward Norton yang tidak menjadi Bruce Banner
lagi, yang digantikan oleh Mark Ruffalo.
Memang kalo sedang berubah jadi Hulk tidak begitu kentara bedanya, tapi
ketika menjadi Dr. Bruce Banner, beda banget (ga ada mirip-miripnya). Sangat
disayangkan aja, Norton tidak mau lagi memainkan peran Bruce Banner, kalo ga,
wah sip banget nih film The Avengers. Bukan
berarti Mark Ruffalo gagal memerankan Bruce Banner, bahkan bisa dibilang Hulk
salah satu scene stealer di film ini.
Hanya ga “enak” aja ngeliat pemainnya berbeda tiap ada karakter Hulk
muncul dalam sebuah film. Robert Downey
Jr pun tidak segan-segan berbagi layar dengan Chris Evans. Ada satu tambahan lagi personilnya, yaitu
Agent Hill yang dimainkan oleh Cobie Smulder, yang terkenal lewat serial komedi
How I Met Your Mother. Mengenai pemeran
yang lain mungkin uda pada tau dari film-film sebelumnya.
Jika ingin membandingkan dengan
film satu lagi yang sangat dinanti-nantikan juga oleh para moviegoers, The Dark
Knight Rises. Mungkin akan sulit
membandingkannya. Gua pun mengalami
kebingungan untuk memilih yang mana.
Karena terus terang, gua tidak menyangka akan se-fun ini menonton The
Avengers. Memang The Dark Knight Rises
(TDKR) lebih kelam tapi The Avengers sangat-sangat menghibur. Malah The Avengers lebih menghibur dibandingkan
TDKR. Tapi TDKR pun menjadi film yang
paling memuaskan diantara semua film Batman-nya Nolan. Dua pilihan sulit, dan akhirnya gua mengembalikan
penilaian kedua film tersebut kepada teman-teman. Bila ingin menonton film superhero kelam,
tentu saja TDKR sangat tepat. Tapi jika
ingin menonton film superhero yang menghibur, The Avengers adalah pilihan yang
pas.
Sekali lagi diatas semuanya, gua
memuji strateginya Marvel dalam menelurkan film The Avengers. Very brilliant menurut gua. Akhirnya mungkin orang lebih banyak yang tahu
tentang superhero keluaran Marvel daripada superhero keluaran DC. Padahal gua penggemar Superman yang merupakan
keluaran DC. Mungkin Man of Steel bisa
menjadi film yang layak duduk manis di kursi box office layaknya film-film
keluaran Marvel.
Akhir kata, selalu ada adegan sedikit
di akhir film, jadi tungguin aja credit title (untung nunggunya tidak terlalu
lama)