Sang sutradara, Kerry Conran. Film ini adalah debutnya. Termasuk luar biasa untuk ukuran sebuah karya awal. Andaikan film ini dibesut oleh Zack Synder mungkin hasil box officenya bisa lebih tinggi lagi. Mungkin film ini adalah salah satu film yang sutingnya hampir semuanya di dalam studio menggunakan blue screen. Para aktor pun tidak tahu bagaimana akan jadinya film mereka.
Hal pertama yang menarik gua setelah menonton film ini adalah adegan humor yang cukup efektif dan membuat gua tertawa. Tidak banyak tapi cukup efektif. Itu nilai plus film ini selain nilai artistik yang dibawa oleh film ini yang menurut gua sangat menarik sekali. Hanya sayang hitam-putih-coklat-nya membuat adegan terlihat tidak wah. Unik iya tapi tidak spektakuler jadinya.
Duet Jude Law dengan Gwyneth Paltrow sangat dinamis. Anda akan menyukai interaksi mereka berdua yang saling menyembunyikan perasaan mereka hanya sayangnya hal ini hanya diselipkan sekilas dengan singkat di antara adegan-adegan lain. (jadi tidak terlalu dominan). Angelina Jolie hanya tampil dalam beberapa scene (dan sayangnya tidak bisa menjadi scene stealer). Dengan kecanggihan teknologi pun, almarhum Sir Laurence Olivier dapat tampil di film ini. (kapan ya Indonesia bisa mengejar kecanggihan Hollywood, bahkan Hongkong pun belum bisa menandingi mereka)
Sedangkan cerita jelas menghibur saja tanpa beban apapun. Padahal esensi cerita di bagian akhir bisa ke arah yang lebih universal. Lebih ke arah patriotisme dan melibatkan emosi masyarakat dunia. Mungkin itu bukan tujuan awal film. Jadi kita hanya bisa menontonnya saja tanpa berharap lebih di bagian itu.
Conran mungkin kurang beruntung saja karena filmnya hanya mengumpulkan 57 juta dolar di seluruh dunia dengan dana yang lumayan besar yaitu 70 juta dolar. Jelas sebagai debutnya, Conran sudah sangat berhasil membuat suatu kreasi baru di dunia perfilman. Sampai sekarang belum ada lagi karyanya Conran. Jika Conran membaca tulisan ini, jangan menyerah, buatlah lagi karya baru, mungkin dengan modal yang lebih kecil. Semacam film pendek bisalah. Don’t give up, bro.
No comments:
Post a Comment