Directed by : Martin Campbell
Produced by : Graham King, Tim Headington, Michael Wearing
Starring : Mel Gibson, Ray Winstone, Bojana Novakovic
Written by : William Monahan, Andrew Bovell, Troy Kennedy Martin (miniseries)
Music by : Howard Shore
Cinematography : John Lindley
Edited by : Steven Kemper
Running time : 100 minutes
Budget : US$ 85 millions
Distributed by : SCREEN GEMS
Mel Gibson main film lagi dan jadi polisi lagi. Disini Gibson sebagai Thomas Craven seorang ayah dengan seorang anak perempuan. Tidak diceritakan mengenai istrinya. Terlihat sekali Gibson sudah menua. Kerutan-kerutan di wajahnya lebih kentara ketika terakhir saya melihat Signs. Jika kita melihat sejarah film-film Gibson, maka banyak hal-hal menarik yang sudah dicapai Gibson. Siapa yang tidak tahu Mad Max dan Lethal Weapon?
Selain menjadi aktor pun, Gibson pernah duduk di bangku sutradara, bahkan karya keduanya setelah The Man Without The Face, Braveheart berhasil membuat dia langsung meraih Oscar untuk sutradara terbaik. Lalu The Passion of The Christ berhasil meraup penghasilan box office yang luar biasa ditambah film ini tidak menggunakan bahasa Inggris (Aramaic). Ditambah dengan Apocalypto yang sekali lagi dengan berani Gibson tidak menggunakan bahasa Inggris malahan menggunakan bahasa asli suku Maya. Luar biasa.
Berasal dari miniseries TV di BBC produksi tahun 1985 dengan judul yang sama, juga dengan sutradara dan produser yang sama. Jadi teringat ketika Michael Mann menyutradarai Miami Vice the movie. Kan Mann termasuk yang memotori serial TV Miami Vice. Alhasil karya Mann untuk versi bioskopnya menurut saya cukup berhasil, karena saya suka kerjasama Mann-Fox-Farrell. Disinipun saya mencatat bahwa sound di Miami Vice pun begitu menggelegar.
Yang agak unik dari EOD adalah percikan-percikan memori Thomas Craven akan anaknya yang mengena pada saya. Karena mungkin karena saya punya anak perempuan. Satu lagi yang menarik dari film ini adalah adegan antara Gibson dengan Winstone. Adegan mereka semua menggambarkan adu pikiran, adu pendapat yang diutarakan dengan hati-hati. Dialog-dialog mereka pun singkat tapi tepat ke sasaran.
Martin Campbell terkenal sebagai sutradara film aksi. Yang menarik dari Campbell, adalah bahwa dia menyutradarai dua film James Bond dimana kedua-duanya adalah film pertama dari dua pemeran Bond yang berbeda. Goldeneye dengan Pierce Brosnan lalu Casino Royale yang diperankan oleh Daniel Craig. Dan hebatnya, kedua film itu memperoleh box office yang cukup memuaskan. Mungkin karena saya agak sedikit terpaku dengan nama Campbell di film ini, maka saya akan mengharapkan adegan aksi cepat tapi ternyata film ini berlangsung lambat. Campbell memutar roda film ini dengan perlahan. Hanya sayangnya hal ini membuat segala sesuatu menjadi agak tanggung. Sejujurnya saya menganggap misteri di film ini tidak berkembang dengan baik. Dan jangan juga berharap akan adanya adegan-adegan aksi. Yang sangat terasa adalah soundnya yang luar biasa keras, seperti suara tembakan, suara tabrakan. Cukup menyentak jantung. Tapi mengenai cara Thomas menyelidiki kasus sedikit menarik walaupun tidak semenarik Sherlock Holmes. Namun masih oke lah.
Yang bermain jadi anak Gibson adalah aktris Bojana Novakovic. Jika dilihat dari daftar filmnya, dia pernah bermain di Seven Pounds. Saya kok tidak memperhatikannya (mungkin nanti saya nonton lagi).
Seperti saya tulis di awal, Gibson terkenal dengan film Mad Max dan Lethal Weapon. Penonton menyukai kedua film ini, karena disini Gibson tampil enerjik dan maen “hantam” sana sini. Itulah yang disukai oleh kebanyakan penonton pria. Disini pun memang, Gibson masih maen “gebuk” tanpa basa basi. Hanya terlihat sekali, Gibson agak terbatasi aksinya. Mungkin memang karena faktor skenario juga, bukan karena faktor usia. Tapi jelas akting Gibson masih mumpuni. Tapi yang lebih menarik adalah akting Ray Winstone disini, logat Inggris plus gayanya yang cool dan cuek cukup menarik perhatian saya.
So Edge of Darkness hanya sekedar pelepas rindu akan Gibson. Sayang sekali sebenarnya kalau momen ini tidak digunakan Gibson untuk bermain dalam film yang memorable. Sehingga film ini hanya sekedar menambah daftar panjang film yang dibintangi Gibson dan tidak membekas di hati.
2 comments:
menurut gw awalnya bikin penasaran dan gregetan... tapi pas ditenga-tengah tepat setelah teman anaknya ngasih CD.. udah engga menarik lagi...
setuju bro, lama2 kurang menarik.
Post a Comment