Directed by : James Wong
Produced by : Stephen Chow, James Wong
Starring : Justin Chatwin, Chou Yun Fat, Jamie Chung, Emmy Rossum
Written by : Ben Ramsey, James Wong (screenplay) ; Akira Toriyama (comic)
Music by : Bryan Tyler
Cinematography : Robert MacLachlan
Edited by : Chris G. Willingham
Running time : 84 minutes
Budget : US$ 100 millions
Distributed by : 20TH CENTURY FOX
Menonton film ini, jadi teringat sebuah film garapan Roland Emmerich yang berjudul Godzilla, Namun ternyata hanya namanya saja yang dicomot. Sedangkan bentuk dan asal muasalnya pun dirombak sehingga tidak mencerminkan sosok Godzilla yang asli dari Jepang. Saya akui filmnya di atas rata-rata tapi cukup mengecoh para penggemar Godzilla. Bahkan sampai sekarang pun film Godzilla-nya Emmerich masih sulit ditandingi kedahsyatan special effectnya. Dan entah kenapa ketika menonton film ini, pikiran saya langsung teringat “Godzilla” ini.
Dragon Ball adalah komik rekaan Akira Toriyama yang memiliki jutaan penggemar. Pemeran utamanya Goku, kini diperankan oleh seorang pemuda bule. Masih ada tokoh Master Roshi, Bulma, Chi chi dan Yamcha. Dan tokoh penjahatnya di film ini adalah Piccolo. Tujuh bola naga masih menjadi bahan rebutan. Yang berbeda adalah jalan cerita dan latar belakang para tokoh yang dipadatkan dalam durasi film yang terbilang sangat singkat.
Menonton film ini, jadi teringat sebuah film garapan Roland Emmerich yang berjudul Godzilla, Namun ternyata hanya namanya saja yang dicomot. Sedangkan bentuk dan asal muasalnya pun dirombak sehingga tidak mencerminkan sosok Godzilla yang asli dari Jepang. Saya akui filmnya di atas rata-rata tapi cukup mengecoh para penggemar Godzilla. Bahkan sampai sekarang pun film Godzilla-nya Emmerich masih sulit ditandingi kedahsyatan special effectnya. Dan entah kenapa ketika menonton film ini, pikiran saya langsung teringat “Godzilla” ini.
Dragon Ball adalah komik rekaan Akira Toriyama yang memiliki jutaan penggemar. Pemeran utamanya Goku, kini diperankan oleh seorang pemuda bule. Masih ada tokoh Master Roshi, Bulma, Chi chi dan Yamcha. Dan tokoh penjahatnya di film ini adalah Piccolo. Tujuh bola naga masih menjadi bahan rebutan. Yang berbeda adalah jalan cerita dan latar belakang para tokoh yang dipadatkan dalam durasi film yang terbilang sangat singkat.
Apa yang diharapkan oleh para penggemar Dragon Ball adalah visualisasi dari komik yang terealisasikan ke layar lebar. Pernah ada film animasi Dragon Ball yang dibuat persis komik bahkan ada beberapa adegan tambahan yang dibuat lebih panjang. Tapi tetap tidak melenceng dari komik. Apakah ini yang anda inginkan? Bila iya, maka anda akan kecewa berat. Film ini hanya mengambil ide utamanya saja berikut beberapa tokoh utamanya, lalu dibuat cerita baru yang bisa dikatakan keluar dari jalur. Apakah ini suatu hal buruk? Jujur saja, bagi saya yang bukan fans Dragon Ball (meskipun saya pernah baca komiknya) , hal ini tidak menjadi masalah. Sah-sah saja jika mereka ingin merubah jalan cerita. Mereka sudah membayar royalti atau mungkin ini salah satu taktik dagang Hollywood agar menarik calon penonton. Karena nama-nama seperti Godzilla dan Dragon Ball sudah dikenal luas. Sayangnya hal ini menjadi bumerang bagi para pembuat film yang bersangkutan. James Wong dicaci maki. 20th Century Fox dikutuk. Teringat kasus Final Fantasy: Spirit Within yang alur ceritanya menyimpang dari game-gamenya sehingga membuat Final Fantasy terpuruk di box office ditambah bujet film yang terlalu tinggi.
James Wong dipuji berhasil menghidupkan film Final Destination 1 dan 3 menjadi film yang cukup seru untuk dinikmati. Lewat film teranyarnya ini, Wong tidak berhasil menggunakan semua asset yang ada. Adegan pertarungannya bagus di awal tapi menghilang di pertengahan film, padahal wong pernah berpengalaman menggarap Jet Li lewat The One. Banyak hal yang hilang dipangkas. Hal ini yang membuat penggemar Dragon Ball mencak-mencak sedangkan buat yang non pengemar bingung akan jalan cerita yang super cepat. Apakah ini sebabnya judulnya ditambah kata Evolution? Sehingga bisa digunakan sebagai dalih dari pihak pembuatnya bila ada yang protes dengan perbedaan yang ditemukan dalam film.
Justin Chatwin berperan sebagai Goku. Sulit untuk mencari pemeran Goku yang pas. Toh dikomiknya dia seorang anak kecil tapi berilmu tinggi. Mungkin anda pun bingung siapa yang pantas menjadi Goku. Apakah anak kecil yang sering berperan sebagai anak Jet Li seperti dalam Appointment with Death? Apakah partnernya Boboho yang sering berperan sebagai jagoan dari Shaolin? Jadi biarkanlah Justin menikmati perannya sebagai jagoan di film ini, toh belum tentu ada sekuelnya melihat hasil peredarannya yang kurang memuaskan. Sekedar informasi Justin sebelumnya bermain sebagai anak Tom Cruise dalam War of the World.
Sebagai Master Roshi yang mata keranjang adalah Chou Yun Fat. Mungkin anda akan berkata, kok tidak terlalu mata keranjang bahkan terlihat bijaksana. Kalo hal ini saya agak setuju. Chou Yun Fat tidak terlalu pas memerankan Master Roshi. Malah sebaiknya sang produser , Stephen Chow yang cocok berperan sebagai Master yang konyol, tinggal dihias plontos dan agak tua. Mengenai karakter Bulma, Emmy Rossum cukup baik permainannya dan terlihat cantik dengan dandanannya. Mungkin yang agak menarik perhatian penonton adalah Jamie Chung sebagai Chi Chi. Kita lihat penampilan Jamie Chung berikutnya. Satu lagi yang menjadi pertanyaan saya sepanjang film adalah pemeran Mai, asistennya Piccolo. Siapa gadis ini? Setelah saya ingat-ingat ternyata dia adalah pemeran wanita yang digandrungi Hiro di serial Heroes ketika Hiro kembali ke masa lalu.
Sebagai Master Roshi yang mata keranjang adalah Chou Yun Fat. Mungkin anda akan berkata, kok tidak terlalu mata keranjang bahkan terlihat bijaksana. Kalo hal ini saya agak setuju. Chou Yun Fat tidak terlalu pas memerankan Master Roshi. Malah sebaiknya sang produser , Stephen Chow yang cocok berperan sebagai Master yang konyol, tinggal dihias plontos dan agak tua. Mengenai karakter Bulma, Emmy Rossum cukup baik permainannya dan terlihat cantik dengan dandanannya. Mungkin yang agak menarik perhatian penonton adalah Jamie Chung sebagai Chi Chi. Kita lihat penampilan Jamie Chung berikutnya. Satu lagi yang menjadi pertanyaan saya sepanjang film adalah pemeran Mai, asistennya Piccolo. Siapa gadis ini? Setelah saya ingat-ingat ternyata dia adalah pemeran wanita yang digandrungi Hiro di serial Heroes ketika Hiro kembali ke masa lalu.
Saran saya pada anda jika ingin menonton film ini, simpanlah kenangan anda akan komik Dragon Ball di luar pintu bioskop dan tontonlah film ini tanpa memori indah tentang Dragon Ball. Dengan begitu anda akan lebih menikmati film ini. Film ini tidaklah buruk namun belum mencapai tahap yang cukup memuaskan sebagai transformasi dari komik ke layar lebar. Mudah-mudahan kasus ini menjadi bahan pembelajaran bagi para film maker yang ingin membuat Cowboy Bebop ke layar lebar.
15 comments:
wah saya kecewa tuh sama film ini. seingat saya dulu ada film dragon ball versi thailand, dan itu lebih jauh menghibur ketimbang film ini :)
chow yun fat? kata saya dia terlalu berlebihan deh, jadinya kurang enak dilihat hehe
Sori bang untuk kali ini aku nggak sependapat (hehehe... biasanya disuruh bikin resensi beda sih sama bangmupi).
Terlepas dr penyimpangan komiknya yg aku sendiri tak terlalu perduli, filmnya bikin bosen. plot cerita loncat2, akting payah, kasting salah kaprah, sinematografi biasa aja, SFX gak terlalu wah (udah sering liat yg lebih bagus jaman sekarang, tahun berapa ini bang!). Dan yg paling bikin kecewa mengingat produsernya Stephen Chow dari hongkong, komedinya garing dan adegan laganya parah (Jauh lebih keren liat bang keanu berantem sama kang Hugo dlm matrix).
Bagiku sih, buat hiburan aja ini film udah bikin sebel. hehehe... :P
kalau ini sih aku pasti gak nonton. baca review di imdb, kayaknya nih film ancur banget. pointnya cuma 3!
hehehe karena gw dah mempredikisi film ini bakal jelek...jadi pas nonton malah ga berasa jelek2 amat!! yah lumayan lah itungannya
@Yusahrizal : hehe bagus pendapatnya beda, jadi rame. Mengenai Stephen Chow, kata gua sih dia jadi produser dadakan :D
@novros : gua juga membuang jauh2 isi komiknya dari pikiran gua. Dan terbukti jitu. Gua menikmati awal film yang cukup menghibur walaupun memang pertandingan akhirnya ga ada apa2nya.
@semuareview : nunggu DVD-nya aja. hehe.
@Pepito : gua juga merasa Chou Yun Fat agak miscasting.
Nggak koq, emang dr awalnya Stephen Chow udah pegang kendali jd produser. Yg aku nggak nyangka di malah ngajak James Wong berkolaborasi.
Sekarang Hollywood lg getol bikin live action manga/anime dr cowboy bebop (rumor: keanu reeves), akira (Leonardo dicaprio), Saint Seiya (rumor yg jd Shiryu Naga: Nicholas Tse) dan yg bentar lg bakalan luncur Blood The Last Vampire.
Sebenarnya sih yg bikin sebel tuh Hollywood berusaha meng-amerika-kan cerita yg kental banget nuansa asianya, hasilny lsg ketauan gak cocok kayak orang bule nyari kerja jd tukang becak di jogja :P
Hmmmm kumplit nih ulasannya.
salam kenal semua :)
kalo ada yang mau ikut 'jorokin' film yang jelek ini ikut komen di http://masdiisya.wordpress.com/2009/03/29/jangan-nonton-dragonball-evolution
@Yusahrizal : oh Stephen Chow dari awal uda jadi produser. Kok filmnya tanggung banget ya.
@Masdiisya : Salam kenal juga. Ntar aku kunjungi blognya. :D
@Masdiisya : ternyata saya uda pernah mampir ya. hehe
Sori abis gua banyak melanglang di dunia maya jadi lupa pernah singgah kemana aja. :D
Thanks bang MUPI untuk komentar di Blog saya.
Untuk saya sebagai penggemar DB Animasi and Manga, terus terang sangat kecewa berat.
Koq, bisa-bisanya Stephen Chow yang kita kenal Kreatif bisa melepaskan film yang merusak kayak ginian
@Njm : kalo melihat kapasitas Stephen Chow selama ini, gua juga heran banget. Apa ga salah kalo produsernya Stephen Chow?
Hah? lebih jelek dari Dragon Ball Thailand yang katro itu? Waduh, jadi ragu nih mau nonton engga, apalagi juga pendapatan Opening Weekendnya jeblok banget. Kelihatannya memang ga ada orang yang mau nonton.
kalo penasaran , nonton aja bro :D
Tapi tinggalkan ekspektasi yang tinggi di luar gedung bioskop hehe..
di majalah M2 aja reviewnya menohok abis :D si reviewernya sampai lemes2, pusing, mata nanar abis kluar dr studio, LOL.
hehe...emang sih banyak yang mencaci maki film ini. Padahal ada Stephen Chow nih.
Post a Comment