Bercerita tentang seorang agen CIA, Roger Ferris yang dibawah pengawasan Ed Hoffman berusaha mencari pemimpin peledakan bom di kota-kota besar Eropa yang bernama Al-Saleem. Dalam penyelidikannya, Ferris harus bekerja sama dengan Hani Salaam, pimpinan intelijen dari Yordania. Ferris harus mengadu strategi dengan Hoffman maupun dengan Hani. Konflik bertambah pekat dengan hubungan Ferris dengan seorang suster asal Iran bernama Aisha.
Jauh dari “King of the World”, kini Leonardo DiCaprio bersembunyi di balik jenggotnya. Disini Ferris fasih berbahasa Arab. Disini Ferris bimbang dengan segala tindakannya. Dia ragu untuk memihak antara Hani atau Hoffman. Ditambah kekasihnya Aisha di culik orang. Leo berhasil memainkan seorang agen CIA yang penuh dengan konflik pekerjaan dan asmaranya. Leo berhasil meninggalkan era remajanya hingga terlihat aktingnya yang semakin matang dan perannya yang semakin beragam.
Hoffman bekerja di belakang layar, seperti laba-laba yang bekerja di sarangnya di Langley. Penampilan Russell Crowe sangat 'biasa' sekali, dia terlihat nyantai dengan perannya sebagai


Namun perlu diingatkan bahwa ini bukan cerita seorang agen CIA yang jagoan. Lihat ketika Ferris digigit seekor anjing lalu harus dirawat oleh seorang suster yang membuatnya jatuh hati. Pernah terbayangkan oleh anda apabila James Bond digigit oleh seekor anjing dan kemudian harus disuntik anti rabies. Inilah kerja asli seorang agen rahasia sesungguhnya. Rumit dan tidak menyenangkan. Kehilangan partner. Harus mengambil keputusan pahit di saat-saat genting. Dikhianati. Bahkan sampai disiksa.
Jika anda mencermati film Scott yang lain seperti Black Hawk Down, ada beberapa adegan yang mirip. Seperti pengawasan melalui TV besar via satelit. Beberapa adegan dishoot dari atas. Scott ahli dalam membuat adegan klimaks dalam pace yang lambat tidak seperti saudaranya selalu membuat film dengan pace cepat (maksudnya Tony Scott). Tapi yang patut diperhatikan juga adalah bagaimana Scott berhasil memperlihatkan bagaimana kultur kebudayaan di Yordania. Hal ini digambarkan dengan cukup signifikan dengan hubungan antara Aisha dengan Ferris. Cukup menarik.
Jika anda menyukai film thriller minus adegan aksi yang spektakuler, mungkin Body of Lies termasuk yang anda cari. Sepanjang film mungkin anda akan bertanya siapa yang lebih berbahaya, Ferris, Hoffman atau Hani. Atau anda akan bertanya-tanya apa yang akan terjadi dengan karakter Ferris. Ini yang membuat film menjadi seru. Tapi juga jangan salah kaprah, jika anda tidak kuat mungkin anda akan kebosanan dengan film ini sehingga tidak kuat untuk tetap menonton sampai akhir film. Sangat disayangkan bila itu terjadi karena film ini baru menunjukkan tajinya yang kuat di seperempat akhir film.