Wednesday, August 20, 2008

THE HAPPENING

8:33 am, CENTRAL PERK, NEW YORK CITY

Film dimulai dengan dua orang wanita yang sedang duduk di bangku taman, lalu salah seorang wanita melihat para pengunjung Central Perk seperti terdiam dan memandang sesuatu. Lalu terdengar jeritan di kiri kanan mereka sampai akhirnya teman sebangkunya mencabut konde rambutnya dan menusuk lehernya dengan benda itu.

8:59 am, THREE BLOCKS FROM CENTRAL PERK.

Para pekerja bangunan sedang bersenda gurau ketika salah seorang teman mereka jatuh dari ketinggian, disusul oleh teman-teman mereka yang lain. Dan akhirnya semua yang sedang bekerja di atas beramai-ramai menerjunkan diri ke bawah.


9:45 am, PHILADELPHIA HIGH SCHOOL
Elliot Moore (Mark Wahlberg), seorang guru science sedang mengajar ketika Kepala Sekolah memanggilnya untuk berkumpul di aula dimana para guru lain sedang berkumpul. Dilaporkan bahwa terjadi serangan teroris di New York. Para murid-murid disuruh pulang ke rumah sampai pemberitahuan berikutnya.



Julian (John Leguizamo) teman kerja Elliot mengajak Elliot beserta istrinya Alma Moore (Zooey Deschanel), untuk pergi keluar kota naik kereta. Elliot memberitahu bahwa dia dan Elma sedang bertengkar tapi dia setuju untuk ikut pergi ke luar kota. Tapi ternyata istri Julian tidak bisa ikut karena terhalang sesuatu dan akan menyusul dengan kereta berikutnya. Yang ikut hanya anaknya Julian yang bernama Jess (Ashlyn Sanchez).

11:31 AM, RITTENHOUSE PARK, PHILADELPHIA
Seorang polisi bertanya kepada seorang supir taksi yang terjebak kemacetan tentang cuaca hari ini. Lalu sang polisi menembak kepalanya sendiri lalu diikuti oleh supir taksi dengan memakai pistol sang polisi dan diikuti lagi seorang wanita yang berada di dekatnya.


Untungnya Elliot berempat sudah meninggalkan Philadelphia. Di dalam kereta, Alma ditelpon oleh Joey, seorang teman yang pernah berkencan dengannya. Dari Joey, Alma tahu bahwa Philadelphia sudah diserang wabah menakutkan itu. Kebetulan istri Julian sudah meninggalkan Philadelphia menuju Princeton.

Ditengah perjalanan, kereta terpaksa berhenti di sebuah kota kecil Filbert, Pensylvania. Ketika Elliot bertanya kepada petugas kereta. Petugas kereta menginformasikan bahwa mereka kehilangan kontak dengan siapapun. Di sebuah restoran lokal, Elliot melihat berita bahwa ini bukan serangan teroris melainkan gejala alam yang misterius. Wabah ini menyerang bagian timur Benua Amerika dan Filbert berada di area tersebut. Beruntung Elliot mendapat tumpangan mobil dari penduduk lokal. Sedangkan Julian ingin mencari istrinya di Princeton. Dengan terpaksa Julian meninggalkan anaknya Jess bersama Elliot dan Alma.

Namun malangnya ditengah perjalanan menuju Princeton yang ternyata sudah terjangkit wabah itu, mobil yang ditumpangi Julian, ada sebuah lubang di tingkapnya. Dengan kecepatan yang cepat, mobil itu ditabrakan oleh supirnya ke arah pohon besar sehingga supirnya terpental ke depan.

Elliot bertiga menumpang mobil sepasang suami istri. Mereka berpapasan dengan banyak orang di sebuah persimpangan. Sang suami, menyatakan teorinya bahwa wabah ini mungkin disebabkan oleh toksin yang dikeluarkan oleh tumbuhan. Setelah berdiskusi, akhirnya rombongan yang berkumpul itu setuju untuk berpisah menjadi dua kelompok. Elliot bertiga berpisah dengan pasangan suami istri itu. Dalam perjalanan mereka, Alma mengaku bahwa ia membohongi Elliot. Alma pernah berkencan dengan seorang pria bernama Joey. Lalu rombongan Elliot mendengar bunyi tembakan berkali-kali yang ternyata berasal dari kelompok yang satunya lagi. Elliot berpikir keras, mengapa hal ini bisa terjadi. Lalu dia menyimpulkan bahwa kelompok mereka harus diperkecil. Lalu mereka berpencar sambil berlarian ketika angin menerpa mereka.
Kini kelompok Elliot menjadi berlima ditambah dua anak remaja. Di tengah-tengah perjalanan mereka, Elliot berhenti di sebuah rumah untuk meminta sedikit makanan. Ternyata pemilik rumah merasa terancam dan menembaki mereka sehingga dua anak remaja itu tewas seketika. Elliot harus berlari lagi, sampai mereka menemukan sebuah rumah dengan seorang wanita tua yang tinggal disana. Walaupun terlihat agak aneh, wanita tua itu memberikan makan malam dan mengijinkan mereka menginap untuk semalam. Saat makan malam, wanita tua itu menceritakan tentang sebuah rumah di belangkang rumahnya. Keajaibannya, apabila ada seseorang di rumah itu, kita bisa berbicara dengannya seakan-akan dia berada di ruangan yang sama.
Keesokan harinya ketika Elliot terbangun, dia tidak menemukan Alma dan Jess, malah dia menyebabkan wanita tua itu marah dan ketika wanita tua itu keluar. Elliot melihat bahwa wanita itu terkena wabah yang sama. Dan wanita tua itu membenturkan kepalanya ke jendela sampai pecah. Elliot berlari mencari tempat tertutup supaya terhindar dari toksin. Sampailah dia di sebuah gudang tertutup, lalu dia mendengar suara Alma dan Jess yang ternyata mereka sedang bermain di rumah belakang tapi suara mereka bisa terdengar seakan-akan mereka berada di ruangan yang sama.
Ternyata angin bertiup semakin kencang. Inilah tanda bahwa toksin sedang bekerja mencari mangsa. Namun karena merasa diakhir hidupnya, dan Elliot tidak ingin berpisah dengan Alma, maka Elliot nekad keluar untuk menemui Alma di rumah seberang.

COMMENT
M. Night Shyamalan, nama yang menjadi tersohor setelah filmnya The Sixth Sense mengejutkan dunia dengan endingnya yang sangat-sangat tidak terduga. Dilanjutkan oleh Unbreakable, The Signs, lalu The Village sampai yang terakhir Lady in The Water, yang tampaknya M. Night Shyamalan mulai menghilangkan ciri khasnya dengan twisted ending.
Sebenarnya idenya sendiri bagus, mengenai toksin yang dikeluarkan oleh tumbuhan yang menyebabkan jaringan syaraf manusia terganggu sehingga cenderung untuk melukai diri sendiri. Namun mungkin karena kita terbiasa dengan ciri khas Shyamalan (twist ending), maka mungkin menyebabkan kita mencap film ini jelek atau biasa-biasa saja.
Plus barisan yang tidak terlalu terkenal kecuali Mark Wahlberg, maka film ini tidak bisa berbuat banyak. Dengan bujet 60 juta dolar, film ini sudah balik modal di Amerika sana, dengan pendapatan sedikit diatas 60 juta dolar plus pendapatan di seluruh dunia. Namun tidak sesukses film-film sebelumnya kecuali Lady in The Water. Mungkin sebaiknya untuk film selanjutnya, Shyamalan tidak membuat film dengan bujet yang besar. Cukup dengan bujet yang kecil tapi dengan ide cerita yang luar biasa.
Adegan terbaik menurut Bang Mupi adalah ketika mandor bangunan melihat rekan-rekannya terjun dari ketinggian gedung. Sebuah pemandangan mengenaskan.
Akhir kata, Bang Mupi hanya memberikan satu bintang untuk film ini. Satu bintang itu untuk M. Night Shyamalan atas ide ceritanya tentang toksin yang dikeluarkan oleh tumbuh-tumbuhan. Mungkin Shyamalan ingin mengajak kita untuk lebih memperhatikan lingkungan. SAVE OUR EARTH.

No comments:

Powered By Blogger