Salah satu genre film yang paling
gua suka adalah genre disaster. Namun
jangan salah sangka, bukan karena gua suka special effect dari film jenis
begini, meskipun terus terang memang untuk adegan disasternya kadang sineas yang
terkait mampu menampilkan adegan yang spektakuler. Tapi bukan itu inti kenapa gua suka film
bertema bencana alam. Yang gua suka
adalah koneksi dan interaksi sesama karakter yang ada di film. Itulah sebenarnya yang menjadi kunci sebuah
film bencana mampu menarik minat gua disamping memang special efek yang tentu
saja mendukung film tersebut.
Dipenghujung tahun 2004, Asia
Tenggara mengalami suatu musibah yang sangat besar. Tsunami menghantam Aceh dan sebagian pesisir
Asia Tenggara. Memang menunggu waktu
sampai ada sineas yang membuat film dengan latar belakang peristiwa itu. Ada film Korea yang berjudul Haundae, yang
mengambil tema Tsunami, tapi terus terang, filmnya tidak jelek tapi kurang
berkesan buat gua. Lalu ada filmnya
Clint Eastwood yang berjudul Hereafter,
temanya ada yang menyerempet tsunami yang menimpa pada salah satu
karakternya. Efeknya hmmm…menurut gua
lebih realistis dibandingkan Haundae tapi sayangnya belum terlalu mengena di
hati juga. Mungkin juga ada film-film
lain yang mengambil tema serupa dan gua tidak mengetahuinya.
Kini, tidak pernah gua dengar
sebelumnya, muncul The Impossible yang benar-benar diambil dari kisah nyata,
sebuah keluarga yang benar-benar mengalami kejadian Tsunami 2004 di Thailand. Satu
keluarga yang terdiri dari suami, istri dan 3 anak laki-laki mereka.
Sang ayah dan suami diperankan
oleh Ewan McGregor. Sebenarnya dia mulai
terkenal sejak Trainspotting, tapi gua mulai kenal dia di Nightwatch atau Star
wars The Phantom Menace ya, gua lupa.
Terus terang aktingnya disini biasa saja, sampe dia mengeluarkan tangisan
yang tertahan, dapet banget aktingnya disitu.
![]() |
INI NIH WAJAH SANG SUTRADARANYA |
Namun diatas akting semuanya
adalah Naomi Watts, yang menurut gua tampil luar biasa, pantas dia mendapatkan
nominasi aktris terbaik di Golden Globe.
Segala yang dipersembahkan Watts disini sangat superb sekali dan bagusnya
semua itu didukung oleh penampilan lumayan apik dari anak sulungnya yang
diperankan oleh Tom Holland. Kedua
karakter ini memang yang lebih dititikberatkan oleh sang sutradara J.A Bayona
berdasarkan pengamatan super teliti dari gua.
Gua belum nonton The Orphanage, jadi gua belum bisa berkomentar banyak
tentang bapak sutradaranya.
Meskipun ini berdasarkan kisah
nyata tapi tetap aja ada beberapa adegan klise dengan tujuan membuat penonton menahan nafas
dan sedikit gemes. Tapi buat gua kok adegan-adegan
tersebut tidak terkesan pas di film.
Namun harus diakui ada beberapa adegan yang bikin haru, ya itu terutama
adegan Ewan nangis terisak-isak.
Satu lagi yang patut gua acungi jempol adalah adegan tsunaminya
yang menurut gua, Di film inilah yang
paling realistis. Tidak
berlebihan efeknya bahkan malahan terlihat sangat nyata. Bravo buat para kru special efeknya. Dan adegan tsunaminya mampu memberikan efek
betapa berbahayanya bencana ini kepada penonton.
So saran gua tontonlah film ini,
karena disinilah kita bisa lebih merasakan arti sebuah keluarga. Dan yang bikin gua salut, adalah perintah
Maria untuk Lucas agar berbuat sesuatu yang berarti untuk orang lain walaupun
diri sendiri sedang berada dalam kesulitan.
So jangan sampai tertimpa kesulitan atau musibah, baru kita menyadari
arti dari sebuah keluarga. Mungkin
dengan menonton film ini, bisa memberi kita sebuah masukan yang sangat
berharga, walaupun menurut kacamata gua, film ini tidak terlalu superb banget
kecuali aktingnya Naomi Watts dan adegan tsunaminya dan oh lupa, satu lagi
yaitu adegan nangisnya Ewan.