Tidak seperti di jilid sebelumnya, disini Spiderman dielu-elukan di seluruh kota. Dianggap sebagai pahlawan besar. Kehidupan Peter Parker pun agak berubah membaik walaupun dia masih tinggal di apartemen kumuh. Kehidupan cinta dan sekolahnya berlangsung baik-baik saja. Bahkan Peter sempat menonton pertunjukkan perdana Mary Jane di theatre.
Ketika Peter Parker dan Mary Jane sedang berkencan di atas pohon dengan beralaskan jaring laba-laba. Tanpa mereka sadari ada sebuah

Cerita beralih ke pelarian seorang narapidana bernama Flint Marko. Flint mempunyai seorang putri yang mengidap sebuah penyakit. Tapi karena satu kesalahan, dia harus mendekam di penjara. Dalam pelariannya, Flint jatuh ke lubang pasir yang ternyata merupakan tempat sebuah eksperimen. Menyebabkan genetika tubuh Flint berubah menjadi butiran pasir. Adegan kembalinya butiran-butiran pasir menjadi tubuh Flint semula dipadu dengan adegan slow motion dan musik yang menyentuh. Good job Raimi.
Kebalikan dari Peter, karir MJ mengalami batu sandungan. Dikeluarkan dari theatre karena penampilannya menuai kritikan. Tapi karena kesibukan Spiderman menyelamatkan penduduk kota membuat MJ merasa sedikit tersisihkan. Dan suatu ketika Spiderman harus menyelamatkan Gwen Stacy, seorang anak kepala polisi karena jatuh dari ketinggian gedung pencakar langit. (termasuk adegan yang keren dalam film ini). Karena jasanya Kapten Stacy memberikan hadiah kepada Spiderman. Ditengah acara pemberian hadiah di alun-alun kota, demi melihat Gwen Stacy mencium Spiderman persis seperti ketika MJ mencium Spiderman di jilid pertama, membuat MJ berang. Padahal Peter ingin melamar MJ tapi malahan MJ marah besar di restoran.
MJ curhat ke Harry, ketika mereka berciuman terbawa suasana. Demi menyadari kesalahan masing-masing,MJ bergegas pulang sedangkan Harry malah tersadar dari amnesianya.
Dan celakanya Spiderman sedang dalam keadaan yang paling kalut karena ternyata Flint Marko

Kali ini Peter tidak melepaskan kostum hitamnya. Sifatnya menjadi semakin jahat. Peter pun menjatuhkan Eddie Brock di depan staf Daily Bugle. Walaupun sebenarnya memang Eddie Brock

Dibandingkan dengan dua film sebelumnya, jelas film ini jauh lebih bagus. Lebih kompleks, lebih

Bang Mupi cukup puas dengan Spiderman 3 ini. Bang Mupi memberikan tiga bintang dari lima untuk film ini. Bintang pertama diberikan untuk adegan pertarungan antara Peter Parker dan Harry Osborn. Walaupun adegan ini ada di sekitar menit ke-15, tapi inilah adegan aksi pembuka dari film ini. Adegan perkelahian di udara (walaupun pernah ada dalam Matrix Revolution) yang sangat keren. Harry beraksi seperti ninja dengan pedang dan senjata rahasianya (bom-bom terbang) apalagi dengan baju hitam dan senjata pisau di lengan tangannya plus glider yang lebih keren dari seri pertamanya. Peter tanpa kostum Spiderman pun tetap bisa beraksi dengan lincah.
Bintang kedua diberikan kepada dua adegan. Adegan pertama adalah bersatunya kembali tubuh Flint Marko setelah tercerai berai menjadi pasir. Sebuah adegan yang mengharukan dibalut dengan musik yang mengalun pelan. Karena demi melihat foto anaknya makanya Flint Marko bisa berhasil kembali ke bentuk semulanya. Adegan kedua adalah hancurnya gedung tempat pemotretan Gwen dan penyelamatan Gwen yang jatuh ke bawah oleh Spiderman. Benar-benar sebuah tehnik spesial efek tingkat tinggi.
Bintang ketiga diberikan karena Spiderman 3 lebih baik dari seri-seri sebelumnya. Ceritanya yang lebih kompleks, spesial efeknya yang lebih canggih, musuh-musuh yang lebih berat. Adegan aksi tidak perlu banyak dan berlebihan untuk membuat sebuah film menjadi lebih baik. Dan dalam Spiderman 3, porsi adegan aksinya cukup proporsional. Hanya mungkin kekurangan film ini adalah terlalu sedikitnya waktu untuk penekanan karakter-karakter baru sehingga penonton hanya diberi garis besarnya saja tanpa pendalaman yang lebih dari masing-masing karakter baru. Sementara untuk karakter-karakter yang sudah ada di jilid sebelumnya, para penonton sebenarnya sudah mempunyai banyak waktu untuk memahaminya dengan menonton jilid pertama dan kedua.