Tidak banyak sutradara yang
menjadi acuan seseorang untuk menonton sebuah film. Sebut saja misalnya Steven Spielberg, tidak
peduli siapapun pemerannya, pasti orang akan menonton filmnya asal disutradarai
oleh dia. Karena kebanyakan orang itu
melihat siapa pemainnya baru berminat untuk nonton. (kebanyakan yah) Nah salah satu barometer sutradara yang
dilihat salah satunya adalah Christopher Nolan.
Trilogi Batman versi baru membuat nama Nolan semakin berkibar. Memang kalo dilihat karya-karyanya bisa
dibilang tidak terlalu “pasaran” bahkan
Batman Begins berhasil membuat saya menobatkan film itu sebagai salah satu film
superhero favorit saya, padahal saya suka Superman. Film Memento pun dibuat dengan cara yang luar
biasa unik oleh Nolan. Honestly, banyak
yang memuji Inception tapi untuk saya, saya tidak terlalu memujanya.
Dengan berbekal begitu banyak
opini positif tentang Nolan, kini film terbarunya Interstellar pun pasti akan
berbeda dari yang lain. Setelah saya
menontonnya, ternyata banyak sekali bintang-bintang yang bermain di film ini;
ada Casey Affleck, Matt Damon, Jessica Chastain selain bintang utamanya Matthew
McConaughey dan Anne Hathaway dan juga ada Michael Caine. Maaf ya kalo ada yang
belum saya sebut namanya. Tuh kan jadi inget ada Wes Bentley. Sorry bro
ketinggalan. Tampaknya semua bintang
berlomba-lomba ingin main di filmnya Nolan.
Dengan cast yang demikian wow,
jelas dari segi akting jangan ditanya deh.
Dan saya salut banget dengan penampilan Matthew, dia pantas mendapat
Oscar tahun lalu kalo liat aktingnya yang sekarang. Menangis sambil menonton sesuatu di layar
kaca. It’s not easy, man. Dan ada lagi beberapa adegan yang memang
memperlihatkan kepiawaian akting McConaughey.
Terlihat jelas peningkatan kualitas aktingnya dibandingkan dengan
film-film terdahulunya. Sebagai catatan,
saya belum nonton Dallas Buyer Club.
Film dimulai dengan…hm bisa
dibilang drama keluarga dengan sedikit sisipan ilmiah. Cukup panjang Nolan membangun dulu
fondasi-fondasi awal untuk adegan-adegan selanjutnya, mungkin akan terlihat
membosankan namun berkat pengalaman menonton banyak film selama ini (gayanya),
saya sudah melihat petunjuk-petunjuk yang akan digunakan untuk pengembangan
cerita atau untuk jawaban menjelang ending film. Jadi mungkin terlihat membosankan, mau tidak
mau kita harus memperhatikan detil-detilnya.
For me, jelas tidak membosankan.
Salah satu hal yang mempengaruhi
intens adegan-adegan di film ini adalah music scorenya (thanks to Hans Zimmer). Yang sangat membuat adegan menjadi lebih
merasuk ke sanubari, benar-benar pas music scorenya, menambah “nikmatnya”
nuansa di film. Ditambah banyak sekali
adegan-adegan “hening” yang menggambarkan suasana kesepian, kesendirian dalam
luar angkasa dimana memang sebenarnya menurut ilmu fisika, suara itu hanya bisa
merambat lewat zat perantara misalkan udara. Atau mungkin ini tribute untuk
filmnya Kubrick, 2001 : A Space Odyseyy (katanya yah) karena saya belum nonton
filmnya.
Salah satu yang mungkin agak
“mengganggu” adalah istilah-istilah sains yang mungkin agak sedikit
membingungkan (tapi saya ngerti kok, suer) dan proses-prosesnya, tapi sekali
lagi saran saya nonton aja filmnya dengan seksama tapi itu pun kalo kuat ya
menahan konsentrasi lama-lama. Kalo saya
memang suka dengan hal-hal yang berbau science fiction, salah satu yang saya
suka yaitu lobang hitam (black hole) yang kebetulan sebenarnya menjadi salah
satu tema pokok di film ini. Juga
tentang relativitas waktu. Meskipun
akhir film ini sedikit membingungkan bagi sebagian penonton namun jika ditelaah
dari dialog-dialog yang ada di film, itu sudah dijelaskan akan terjadi. Jadi menurut saya itu sah-sah saja karena
sudah dijelaskan di film yang bersangkutan.
Seperti Superman bisa terbang dijelaskan kenapa bisa terjadi demikian,
jadi sah-sah saja buat saya. Jadi
sebenarnya jangan dipusingkan soal ending film ini karena menurut saya yang
menjadi inti utamanya adalah perjalanan menuju ke ending yang membolak-balikan
perasaan dan otak kita. Saya punya anak
perempuan, jadi jelas film ini berhasil membuat saya sesak dada pada beberapa
adegan, membayangkan kalau hal itu terjadi pada saya.
Mungkin untuk sekedar membantu
(mudahan-mudahan bisa membantu), lupakan tentang definisi waktu yang kita
gunakan seperti biasa, lebarkan imajinasi anda dan konsentrasi penuh ketika
dialog-dialog dalam film bertutur tentang kata-kata waktu dan gravitasi. Sedangkan kata black hole jangan terlalu
diperhatikan karena itu tervisualisasi dengan jelas di layar. Well kalo mau diperhatikan juga tidak apa-apa
sih, siapa tau masih ada yg belum mengerti apa itu black hole.
|
Christopher Nolan yang pakai baju hitam |
Jadi setelah menonton film ini,
saya nobatkan ini menjadi film dari Nolan terfavorit saya, mungkin karena ada
faktor hubungan bapak dan anak perempuannya itu juga yang mempengaruhi opini
saya. Music dari Hans Zimmer salah satu
faktor yang mempengaruhi juga. Pas
banget, bahkan sebenarnya ketika bukan adegan aksi tapi karena musiknya bisa
membuat saya menahan nafas di sela-sela adegan yang hening. Begitu juga akting McConaughey yang memukau,
jadi penasaran pengen liat Dallas Buyer Club.
Tapi mungkin sayangnya bagi sebagian penonton ada yang bingung dengan
kerumitan istilah dan proses fisika di film ini. Mungkin bisa dicoba untuk mencoba untuk
menontonnya lagi biar lebih mengerti.
Karena sayang, menurut saya ini film sebenarnya tentang hubungan ayah
dan anak yang luar biasa bagus hanya dibalut oleh lapisan science fiction yang
mungkin terlihat cukup rumit. Dua lagi
yang saya lupa sebutkan ada aktor senior John Lithgow dan Topher Grace di film
ini. Jempol juga buat Nolan bersaudara
yang sudah membuat kisah yang sebetulnya mungkin sudah banyak dibikin jadi
sebuah film tapi menjadi sebuah jalinan kisah panjang selama hampir 3 jam yang
tidak mudah terlupakan buat saya. Walaupun
saya sedikit merasakan penurunan intensitas di tengah-tengah film. Atau memang sengaja memperlambat alur
sehingga penonton meresapi semua elemen yang terjadi setelah masuk ke black
hole. Asal tidak keburu bosan it works.
Setelah saya baca-baca ternyata
film ini mendapat banyak masukan dari seorang ahli fisika bernama Kip Thorne. Berarti mungkin saja semua ini bisa terjadi
dalam kejadian nyata (mungkin di masa depan).
Maybe tapi cukup menakutkan bila itu terjadi. Lalu ada sepenggal puisi “"Do
not gentle into that good night, old age should burn and rave at close of day,
rage, rage against the dying of the light" tadinya waktu nonton, saya tidak menyadari artinya tapi kalo diterjemahkan…oleh
pikiran saya ketika membuat review ini, artinya sangat bagus sekali ternyata.
Ini menurut tafsiran saya yah, Jangan menjadi lembut (lemah) ketika malam tiba,
justru ketika usia tua, marahlah melawan pudarnya cahaya. Mungkin ini pas banget, ketika malam tiba,
biasanya gelap itu diibaratkan kesulitan, usia tua itu diibaratkan ketidakberdayaan. Pudarnya cahaya dimisalkan musnah. Jadi ketika kesulitan tiba, ketika kita tidak
berdaya. Berjuanglah dengan semangat
sebelum kehidupan kita musnah atau hilang.
Wow ternyata…saya cerdas (hahaha) ternyata artinya mendalam banget. Well sekali lagi itu hanya tafsiran saya aja,
maaf kalo salah.